Uni Eropa Kecam Keras Persetujuan Pemerintah Israel Bangun Pemukiman Baru

 

Brussel, MINA – Uni Eropa (UE) mengecam keras persetujuan Pemerintah untuk membangun sekitar 1.000 unit permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.

Uni Eropa dalam sebuah pernyataan Kamis malam (23/8/2018), mengatakan bahwa “dalam dua pekan terakhir pihak berwenang Israel memiliki rencana dan tender lanjutan untuk membangun lebih dari dua ribu unit di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur. Jika dilaksanakan, rencana ini akan semakin membahayakan prospek dari masa depan negara .”

Uni Eropa menekankan bahwa pihaknya menentang keras kebijakan permukiman Israel tersebut, dan mengatakan bahwa kebijakan itu ilegal di bawah hukum internasional dan hambatan bagi perdamaian. MINA mengutip sumber Ma’an News.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Uni Eropa “akan terus terlibat dengan kedua belah pihak dan dengan mitra internasional dan regional untuk mendukung dimulainya kembali proses yang berarti menuju solusi dua negara yang dinegosiasikan, satu-satunya cara yang realistis dan layak untuk memenuhi aspirasi yang sah dari kedua belah pihak. ”

Baca Juga:  Netanyahu: Perang Gaza Tidak akan Berakhir Meski Pertukaran Tawanan Dilakukan

Sementara itu, Inggris juga mengecam pengumuman Israel itu, dan menekankan bahwa pemukiman tersebut “ilegal di bawah hukum internasional”.

“Hal itu akan menjadi penghalang bagi solusi yang layak bagi Palestina,” bunyi pernyataan.

Menteri Inggris untuk Timur Tengah Alistair Burt menyerukan kepada Israel untuk menghentikan “tindakan kontra-produktif” tersebut dan untuk mengurangi ketegangan saat ini dan menciptakan lingkungan yang tepat bagi perdamaian yang adil dan abadi.

Dewan Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil Israel telah mengumumkan, pada hari Rabu (22/8/2018), pertimbangan untuk menyetujui pembangunan 2.000 unit pemukiman, termasuk 1.000 unit pemukiman baru. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.