Brussel, MINA – Uni Eropa (UE) mengecam keras persetujuan Pemerintah Israel untuk membangun sekitar 1.000 unit permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
Uni Eropa dalam sebuah pernyataan Kamis malam (23/8/2018), mengatakan bahwa “dalam dua pekan terakhir pihak berwenang Israel memiliki rencana dan tender lanjutan untuk membangun lebih dari dua ribu unit pemukiman di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur. Jika dilaksanakan, rencana ini akan semakin membahayakan prospek dari masa depan negara Palestina.”
Uni Eropa menekankan bahwa pihaknya menentang keras kebijakan permukiman Israel tersebut, dan mengatakan bahwa kebijakan itu ilegal di bawah hukum internasional dan hambatan bagi perdamaian. MINA mengutip sumber Ma’an News.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Uni Eropa “akan terus terlibat dengan kedua belah pihak dan dengan mitra internasional dan regional untuk mendukung dimulainya kembali proses yang berarti menuju solusi dua negara yang dinegosiasikan, satu-satunya cara yang realistis dan layak untuk memenuhi aspirasi yang sah dari kedua belah pihak. ”
Sementara itu, Inggris juga mengecam pengumuman Israel itu, dan menekankan bahwa pemukiman tersebut “ilegal di bawah hukum internasional”.
“Hal itu akan menjadi penghalang bagi solusi yang layak bagi Palestina,” bunyi pernyataan.
Menteri Inggris untuk Timur Tengah Alistair Burt menyerukan kepada Israel untuk menghentikan “tindakan kontra-produktif” tersebut dan untuk mengurangi ketegangan saat ini dan menciptakan lingkungan yang tepat bagi perdamaian yang adil dan abadi.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Dewan Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil Israel telah mengumumkan, pada hari Rabu (22/8/2018), pertimbangan untuk menyetujui pembangunan 2.000 unit pemukiman, termasuk 1.000 unit pemukiman baru. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel