Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WHO: Belum Perlu Vaksin Baru Atasi Omicron

Ali Farkhan Tsani - Senin, 6 Desember 2021 - 10:13 WIB

Senin, 6 Desember 2021 - 10:13 WIB

3 Views

Jenewa, MINA –  Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan menyatakan, belum ada bukti yang mendukung vaksin baru untuk mengatasi varian baru virus Covid-19 Omicron, karena vaksin saat ini masih ‘sangat efektif’.

Berbicara dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Al Jazeera, Ahad (5/12), Swaminathan mengatakan tidak mungkin untuk memprediksi apakah Omicron akan menjadi strain yang dominan.

“Masyarakat tidak perlu panik atas munculnya varian baru virus corona Omicron, dan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah vaksin baru perlu dikerjakan ulang,” ujarnya.

Afrika Selatan telah mempercepat kampanye vaksinasi sepekan setelah penemuan varian virus corona Omicron.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Omicron telah terdeteksi di setidaknya 38 negara di Asia, Afrika, Amerika, Timur Tengah dan Eropa, dan telah mencapai tujuh dari sembilan provinsi di Afrika Selatan, tempat pertama kali diidentifikasi.

Banyak pemerintah telah memperketat aturan perjalanan penerbangan untuk menghindari meluasnya varian baru tersebut.

Swaminathan mengatakan Omicron memang “sangat menular” dan mengutip data dari Afrika Selatan yang menunjukkan jumlah kasus berlipat ganda setiap hari.

“Seberapa khawatir kita seharusnya? Kita jangan panik tetapi tetap harus hati-hati. Kita saat ini berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu,” katanya.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Masih banyak yang belum diketahui tentang Omicron, karena beberapa bagian Eropa bergulat dengan gelombang infeksi varian Delta yang lebih dikenal.

WHO mengatakan lembaganya masih belum melihat laporan kematian terkait Omicron.

Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November, sedangkan kasus pertama yang dikonfirmasi laboratorium diidentifikasi dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina