16 ROHINGYA DITANGKAP DAN DIPULANGKAN KE MYANMAR

Bangladesh deportasi pengungsi Rohingya
Photo: RNA

Arakan, 25 Dzulqa’dah 1435/20 September 2014 (MINA) – Sebanyak 16 ditangkap Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) dan dikirim kembali ke Myanmar, kata penduduk dari Tekhnaf Hafez Mohamed.

Pada Selasa (16/9) pagi,  Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengutip Kaladan Press Network (KPR) melaporkan personil BGB menangkap dua pria, dua wanita dan empat anak-anak, yang jika dijumlah sebanyak 8 orang dari pos pemeriksaan Whykhong setelah mencari jalur bus mengarah ke Teknaf ke Cox Bazar, kemudian kembali ke Myanmar.

Pada hari yang sama dari Ullo Bonia daerah perbatasan, kembali personil BGB menangkap 4 orang laki-laki, seorang wanita dan 3 anak-anak. Mereka juga dikembalikan ke Myanmar.

Padahal Rohingya yang melakukan perjalanan ke Banglades hanya sekedar untuk mendapatkan perawatan medis, mengunjungi kerabat mereka yang berada di kamp pengungsian dan mencoba mencari pekerjaan di Banglades, karena di Myanmar mereka sangat di batasi dalam pergerakannya.

Myanmar telah melakukan diskriminasi, penyiksaan, perampasan dan pemerkosaan terhadap wanita Rohingya. Saat ini, penduduk desa tidak punya pekerjaan dan bisnis apapun untuk melanjutkan kehidupan. Tak jarang mereka harus menahan lapar dan dahaga setiap harinya.

Binatang ternak, bahkan menjual tanah pun mereka harus lakukan untuk memberikan makanan bagi keluarganya dan menghindari penyiksaan dari pasukan keamanan baik dari pemerintah maupun dari ekstrimis Budha lainnya.

Saat ini ada 1.5 juta orang yang terusir dan tinggal terlunta-lunta di luar Arakan/ Myanmar. Kebanyakan mereka mengungsi di Bangladesh, Pakistan, Saudi Arabia, UAE, Malaysia, Thailand, Indonesia dan lain-lain.

Menurut data yang diperoleh MINA dari Pusat Informasi dan Advokasi Rohingya-Arakan (PIARA), jumlah korban meninggal dari Muslim Rohingya diperkirakan sampai pertengahan Agustus 2012 sekitar 3000 jiwa. Ratusan warga jadi korban penembakan dan tak mendapat penanganan medis yang memadai.

Sekitar 100.000 orang Rohingya terusir dan mengungsi ke tempat-tempat yang tidak aman. Ribuan warga Rohingya menderita kelaparan dan terjangkiti penyakit serius.

Meningkatnya kekerasan antar etnis di negara bagian Rakhine-Myanmar itu telah mengakibatkan setidaknya 87.000 melarikan diri.

Sementara itu, sensus yang dilakukan Myanmar pada 30 Maret-10 April lalu mengungkapkan kekhawatiran dari data yang diperoleh menunjukkan 9 juta orang menghilang.

Sensus terakhir pada 1983 memperkirakan jumlah populasi di Myanmar sebanyak 60 juta orang, sementara itu data sensus baru yang dilakukan beberapa bulan lalu hanya berjumlah 51 juta orang.

Media pemerintah negara itu mengumumkan hasil awal sensus pada Jum’at (29/8) mengatakan hasil belum lengkap karena belum menyertakan informasi lebih rinci seperti tentang agama, etnis minoritas, dan akan dikeluarkan untuk tahun depan. (T/P004/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0