Seleksi Program 5.000 Doktor Luar Negeri Kementerian Agama

Jakarta, MINA –  Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan, sedang mempersiapkan tim seleksi untuk program 5.000 doktor luar negeri.

Mengawali itu,  Ditjen Pendis memberikan pembekalan kepada  41 reviewer yang sudah terpilih. Pembekalan  berlangsung  selama tiga hari, 26-28 Maret 2019, di Jakarta. Demikian keterangan diterima MINA, Kamis 28/3.

Menurut Kamaruddin, instrumen penilaian dalan seleksi program beasiswa harus dibuat ketat dan selektif. Dengan begitu,  hasilnya dapat dipercaya dan calon penerima beasiswa (awardee) benar-benar mempunyai kompetensi dan latar belakang yang baik.

“Dengan kriteria seleksi yang ketat, kita memilih calon awardee yang dapat bersaing dan memiliki kemampuan akademik, ketahanan sosial dan psikoligis untuk dapat menyelesaikan studi dengan sukses dan kembali ke tanah air. Awardee juga diharapkan merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan potensial yang dapat memberikan sumbangsih bagi negara dan institusi asal” pesan Kamaruddin.

Baca Juga:  Mahasiswa STAI Al-Fatah Ikuti Aksi Peringatan Nakba ke-76

Hal sama ditegaskan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam M. Arskal Salim GP. Menurutnya, proses seleksi yang akan dilakukan  harus berkualitas, adil, dan transparan,  sehingga, seleksi dapat menghasilkan awardee yang layak sebagai penerima Beasiswa Program 5000 Doktor Luar Negeri.

Hal lain yang perlu diperhatikan, kata Arskap, awardee yang akan dipilih juga harus memiliki ideologi yang sejalan dengan NKRI.

“Kita ingin memastikan, awardee yang akan dipilih adalah mereka yang memiliki pandangan keislaman yang moderat dan akan menjadi duta moderasi Islam di Luar Negeri,” tambah Arskal.

Dalam kegiatan pembekalan ini, diberikan pembekalan tentang teknik wawancara, termasuk kiat mengelola bias wawancara. Juga mendapat materi tentang past behaviour technic untuk lebih menggali pengalaman awardee di masa lampau dan proyeksi masa depan.

Baca Juga:  Prof Saiful Akmal Pakai “Kafiyeh” Palestina Saat Orasi Ilmiah di Ar-Raniry

Materi tersebut diberikan oleh nara sumber dari Pusat Pelayanan Psikologi (PLP) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. (R/Gun/P1)

Mi’raj News Agenci (MINA)