Warga Afghanistan Marah kepada AS, Merasa Dikhianati

Kabul, MINA – Penduduk Kabul yang lelah dengan perang mengungkapkan kemarahannya dan perasaan dikhianati oleh , saat dunia memperingati 20 tahun serangan 11/9 yang memicu invasi AS ke Afghanistan dan penggulingan penguasa Taliban.

Setelah pendudukan dua dekade, pasukan AS tiba-tiba menarik diri dari Afghanistan bulan lalu, memicu runtuhnya pemerintahan yang didukung Barat dan kembalinya kekuasaan secara dramatis kepada Taliban.

“Kemalangan yang kita alami saat ini adalah karena Amerika,” kata Abdul Waris, seorang warga Kabul, Sabtu (11/9), ketika bendera putih Taliban yang dihiasi dengan kaligrafi Al-Quran digantung di tiang lampu di dekatnya, The New Arab melaporkan.

Beberapa dari sebagian besar pemuda yang berbicara kepada media mengeluh bahwa pasukan AS tidak berusaha membantu rakyat Afghanistan.

“Setelah peristiwa 11 September terjadi, Amerika berada di negara kita selama 20 tahun untuk kepentingan mereka sendiri,” kata Jalil Ahmad.

“Mereka mengambil manfaat yang mereka pikirkan selama 20 tahun sementara kami tidak mendapatkan manfaat apa pun dari mereka. Mereka telah meninggalkan negara dalam keadaan kebingungan,” tambahnya.

“Sekarang ada keamanan dan keamanan yang baik … Semoga Tuhan memberi Taliban lebih banyak kekuatan untuk menjaga (ketenangan) ini selamanya,” kata warga bernama Gul Agha Laghmni. (T/RI-1/P1

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.