Aliran Air, Listrik Terputus, Hewan di Pusat Penyelamatan dan Kebun Binatang Sudan dalam Bahaya

Foto: The New Arab

Khortum, MINA – Pusat penyelamatan hewan dan kebun binatang Sudan berada dalam bahaya karena pertempuran sengit di ibu kota menyebabkan air dan listrik padam, hewan-hewan melarikan diri dari kandangnya.

Pusat Penyelamatan Satwa Khartoum memiliki 25 singa, enam hyena, dua unta, lima tupai serta beberapa monyet, kura-kura, dan anjing yang semuanya membutuhkan perawatan rutin. The New Arab melaporkan.

Suaka pada hari Ahad (23/4) mengatakan hewan bisa kelaparan karena pekerja berjuang untuk menemukan pasokan.

“Kami menghadapi risiko ekstrem setiap hari untuk menjalankan tugas kami karena suaka itu terletak di dekat salah satu pangkalan militer yang menyaksikan bentrokan mematikan setiap hari,” kata pusat tersebut.

Baca Juga:  Prof Saiful Akmal Pakai “Kafiyeh” Palestina Saat Orasi Ilmiah di Ar-Raniry

“Stok makanan dan minuman kami mulai habis … barang dan bahan menjadi langka dan pasar kosong.”

Seekor anak singa lahir di tengah-tengah pertempuran dengan kekurangan daya, yang berarti pagar listrik pemisah hewan berbahaya saat ini tidak berfungsi.

Dengan suhu yang naik hingga 45 derajat, pekerja dan sukarelawan di pusat tersebut mengambil air dengan tangan, mendistribusikan makanan dan air untuk hewan.

Milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF), menurut Sudan Animal Rescue, bahkan telah mencuri Toyota Hilux dari pusat tersebut.

Peluru artileri juga jatuh di dalam kandang, memungkinkan hewan melarikan diri ke lingkungan sekitarnya.

Beruntung bagi penduduk setempat, area singa dan hyena tetap utuh untuk saat ini.

Baca Juga:  Thailand Open 2024: Dua Wakil Indonesia Berjuang di Semifinal

Letusan pertempuran delapan hari lalu antara tentara dan milisi RSF telah menewaskan ratusan warga sipil dan mengepung ribuan orang di rumah mereka.

Warga semakin dipaksa mengambil risiko pertempuran di jalanan untuk melarikan diri ke daerah sekitar dan negara tetangga.

Tetapi bagi banyak orang termasuk mereka yang merawat hewan di pusat penyelamatan Khartoum, pergi bukanlah pilihan.(T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi