MANTAN PRESIDEN AFRIKA SELATAN SERUKAN BOIKOT PRODUK ZIONIS

Afrika boikot Israel
Seruan Boikot produk-produk Zionis di Afrika Selatan.(Foto: World Bulletin)

Pretoria, 18 Syawwal 1435/14 Agustus 2014 (MINA) – Mantan Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki mengajak bangsanya untuk memboikot produk-produk Zionis Israel untuk menunjukkan solidaritas dengan .

Mbeki saat berbicara di Universitas Afrika Selatan, Pretoria, pada saat yang sama menolak panggilan bagi pemerintah untuk menarik kembali duta besarnya untuk Tel Aviv, sebaliknya mengatakan Afrika Selatan perlu “terlibat” dengan Israel untuk menemukan “solusi yang adil. ”

Dia juga meminta para aktifis dari partai politik, serikat buruh dan kelompok-kelompok agama Afrika Selatan untuk memobilisasi guna memboikot produk-produk Zionis Israel dengan “pencabutan saham” perusahaan-persuhaan Zionis Israel, World bulletin melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Ini bukan tanggung jawab pemerintah untuk memobilisasi orang. Kita harus memobilisasi sendiri,” kata Mbeki.

Sejumlah kampanye massa dan panggilan dari tokoh masyarakat Afrika Selatan untuk memboikot barang-barang Zionis Israel akhir-akhir ini, sejumlah tokoh termasuk mendiang Nelson Mandela, presiden kulit hitam pasca-apartheid pertama negara itu, menyatakan dukungan bagi rakyat Palestina.

Baru-baru ini harian Israel Haaretz juga melaporkan bahwa pemerintah Afrika Selatan telah memperingatkan warganya bahwa pemerintah akan menuntut mereka yang berjuang untuk tentara Zionis Israel, setelah sebuah kasus dibuka tentang mencekal warga Cape Town Dean Goodson, yang dituduh melakukan perjalanan ke wilayah jajahan Israel untuk ikut berjuang denga militer Zionis Israel (IDF).

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma juga telah meminta pemerintah Zionis Israel untuk menghentikan agresi militer terhadap yang terblokade, sementara putusan Kongres Nasional Afrika mengecam serangan Zionis, mendesak Afrika Selatan untuk menunjukkan solidaritas untuk rakyat Palestina.

Serangan penjajah Zionis Israel terhadap , yang dimulai pada 8 Juli lalu, menyebabkan kematian lebih dari 1.930 orang Palestina dan melukai lebih dari 10.000 orang. Sebanyak 64 tentara  dan tiga warga sipil Zionis Israel juga dilaporkan tewas.(T/P010/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0