Hamas Bantah Klaim Israel Tangkap Komandan Perlawanan

Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh. (foto: TNA)

Gaza, MINA – Seorang pejabat keamanan kelompok perlawanan Hamas menolak klaim terbaru Israel yang mengumumkan telah menangkap komandan perlawanan Palestina dalam serangan mematikan di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza.

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, membuat pernyataan tersebut pada hari Jumat (22/3), setelah militer Israel merilis sebuah kolase foto yang menunjukkan foto-foto terduga 358 pejuang perlawanan yang ditahan di kompleks medis. Press TV melaporkan.

Pejabat tersebut mengatakan kepada jaringan TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar bahwa foto-foto para tahanan tidak akurat dan diterbitkan sejalan dengan “perang psikologis” Israel melawan perlawanan di Jalur Gaza.

“Beberapa foto menunjukkan mereka yang tidak berada di Gaza saat ini, serta para syuhada dan dokter Palestina yang telah dibebaskan oleh tentara pendudukan,” tambahnya.

Baca Juga:  [POPULER MINA] Israel Kalah, Kurban, dan Beasiswa Timur Tengah

Pada Senin pagi (18/3), pasukan Israel yang bersenjata lengkap menyerbu Rumah Sakit al-Shifa dan menembaki ribuan pasien, staf medis, dan warga sipil yang mengungsi di dalam kompleks medis.

Mereka membunuh lebih dari 140 warga Palestina di dalam dan sekitar rumah sakit, serta menangkap 650 lainnya, termasuk jurnalis dan petugas kesehatan.

Selama beberapa hari terakhir, militer Israel mengepung Rumah Sakit al-Shifa, dengan penembak jitu dan helikopter menargetkan mereka yang mencoba melarikan diri.

Pada November 2023, Israel juga melakukan serangan serupa terhadap fasilitas medis tersebut, yang memicu kecaman internasional yang luas.

Israel melancarkan perang genosida yang didukung AS di Gaza pada Oktober lalu.

Baca Juga:  13 Negara Surati Israel untuk Hentikan Agresi ke Rafah

Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah membunuh sedikitnya 31.988 warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 74.188 lainnya. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi