PEMIMPIN-PEMIMPIN KRISTEN PALESTINA DESAK EROPA AKUI NEGARA PALESTINA

Swedia-Akui-Kemerdekaan-Palestina-Israel-Kecewa
Foto : Aktualpost
Foto : Aktualpost

Gaza, 17 Dzulhijjah 1435/11 Oktober 2014 (MINA) – Premimpin-pemimpin Kristen Palestina meminta negara-negara Eropa untuk mengakui  Palestina sebagai negara merdeka.

“Kami telah lelah berunding sementara  kami terus dilecehkan oleh tentara pendudukan Israel,” demikian isi surat para pemimpin Kristen Palestina dari Katholik, Ortodoks Yunani, dan Gereja-Gereja Lutheran pada hari Jumat, Press Tv melaporkan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Dalam surat itu dikemukakan, Eropa memiliki kewajiban moral, hukum dan politik, untuk meminta Israel bertanggung jawab dan mendukung inisiatif non-kekerasan untuk mengakhiri pendudukan Israel, serta pengakuan Negara Palestina, sesuai dengan perbatasan sebelum 1967, dengan timur Yerusalem (Al-Quds) sebagai ibukotanya.

Baca Juga:  Empat Warga Palestina Syahid Akibat Serangan Udara Israel

Permohonan para pemimpin Kristen di Palestina ini dikeluarkan tak lama setelah Swedia menyatakan secara resmi akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Sementara itu, Majelis Rendah Parlemen Inggris telah mengumumkan rencananya untuk mengadakan pemungutan suara tentang pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat pada tanggal 13 Oktober.

Pada tanggal 29 November 2012, 193 anggota Majelis Umum PBB setuju untuk meningkatkan status Palestina di PBB menjadi negara peninjau non-anggota.

Palestina terus memperjuangkan berdirinya sebuah negara merdeka pada wilayah Tepi Barat, Timur Al-Quds, Jalur Gaza dan menuntut Israel menarik diri dari wilayah Palestina yang didudukinya.

Tel Aviv, bagaimanapun, telah menolak untuk kembali ke perbatasan tahun 1967 dan tidak bersedia untuk membahas masalah Al-Quds.

Baca Juga:  Wahdah Islamiyah se-Indonesia Gelar Aksi Solidaritas Palestina

Demikian pula, Amerika Serikat juga telah menolak inisiatif saat Palestina mencari pengakuan.

“Kami percaya pengakuan internasional negara Palestina adalah prematur,” juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki, mengatakan.

“Kami pasti mendukung negara Palestina, tetapi hanya dapat melalui hasil negosiasi, dan saling pengakuan oleh kedua belah pihak,” tambahnya. (T/P007/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Septia Eka Putri

Editor:

Comments: 0