ARAB SAUDI LUNCURKAN APLIKASI MULTI BAHASA UNTUK JAMAAH HAJI

(Foto: Saudi Gazzete)
(Foto: Saudi Gazzete)

Jeddah, 19 Dzulqa’dah 1436/3 September 2015 (MINA) – telah meluncurkan aplikasi mobile multi bahasa yang bertujuan untuk membimbing dan memudahkan komunikasi para jamaah dari berbagai negara.

“Internet saat ini adalah alat yang efektif untuk menyebarkan informasi. Hal ini dapat digunakan untuk tujuan pendidikan, untuk menyebarkan Islam dan menghapus kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim,” kata pendiri Jamia Millia Islami Alumni Association (Riyadh), Dr. Shafatullah Khan mengatakan kepada Saudi Gazette, On Islam dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Ini akan terus mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari sampai digantikan teknologi baru lainnya. Kita perlu memaksimalkan penggunaannya dalam menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat umum,” imbuhnya.

Aplikasi itu dinamakan ‘Haj e Mabroor’, yang berisi tiga panduan tentang haji dan umrah, sembilan pidato, dan 21 artikel.

Aplikasi itu menggunakan bahasa Urdu, Inggris dan Hindi, yang diterjemahkan oleh Dr. Najeeb Qasmi dan diluncurkan ulama terkenal peraih penghargaan Hadis dan Raja Faisal Award, Dr. Muhammad Mustafa Azmi.

Selain itu, aplikasi itu memiliki keunggulan yakni para jamaah tidak perlu koneksi internet untuk membaca buku-buku, artikel dan pertanyaan serta jawaban yang ditampilkan oleh aplikasi.

Aplikasi Panduan Haji

App multi bahasa lain, ‘Deen e Islam’, yang menawarkan informasi tentang haji dan umrah dalam tiga bahasa juga diluncurkan.

App itu memiliki keunggulan yakni menangani 21 topik agama, memuat 175 artikel yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan, 75 pidato, serta bacaan-bacaan ringan yang dikumpulkan menjadi tujuh buku.

Kedua aplikasi tersebut telah tersedia di Play Store atau App Store. Pengguna cukup mengetik ‘Najeeb Qasmi’ atau ‘Haji e Mabroor’ dan menginstalnya dalam waktu dua menit.

“Hari ini, unsur-unsur anti-Islam mengkritik Islam dan berjuang keras untuk menciptakan keraguan di benak umat Islam tentang asal-usul dan keaslian Al-Qur’an dan Hadis,” kata peraih penghargaan Raja Faisal Award, Dr. Muhammad Mustafa Azmi.

“Tesis konspirasi oleh orientalis terhadap Islam dan Al-Qur’an sedang dilakukan di berbagai negara di Eropa, ulama Islam kita tidak menyadari akibat ulah mereka dan tidak mampu untuk melawan mereka,” pungkasnya.

“Sekitar 70 organisasi di Jerman sendiri saat ini telah menyusun dan bekerja pada sebuah proyek 20 tahun untuk menciptakan keraguan dalam benak umat Islam tentang kompilasi Al-Qur’an dan melemahnya iman mereka terhadap keaslian sumber daya Islam,” ungkapnya.

Aplikasi multi bahasa itu bukan pertama yang didedikasikan untuk para . Sebelumnya, pada tahun 2012, seorang Muslim ilmuwan komputer Jerman mengembangkan aplikasi smartphone untuk membantu jutaan jamaah guna menemukan jalan mereka di kota suci Makkah untuk haji dan umrah.

Tahun lalu, sebuah aplikasi panduan haji diperkenalkan oleh konsulat India di Jeddah untuk menawarkan bantuan kepada ribuan peziarah dalam ibadah haji.

Baru-baru ini, sebuah universitas Saudi mengembangkan aplikasi mobile baru yang melacak putaran selama tawaf di Ka`bah.(T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0