AMNESTI INTERNASIONAL: ISIL CULIK 3.000 WANITA DAN ANAK-ANAK

Wanita Izadi dan anaknya lari menyelamatkan diri dari serangan militan ISIL (Foto: Press TV)
Wanita Izadi dan anaknya lari menyelamatkan diri dari serangan militan ISIL (Foto: Press TV)

Baghdad, 22 Syawwal 1435 / 18 Agustus 2014 (MINA) – melaporkan, kelompok militan Islamic State Iraq and Levant (ISIL) telah menculik hingga 3.000 orang perempuan dan anak-anak dari komunitas Izadi di Irak utara dalam dua pekan terakhir.

Donatella Rovera, penasihat senior Amnesti Internasional mengatakan, penculikan terjadi di desa-desa sebelah timur dari Mount Sinjar, yang warganya telah mengangkat senjata melawan ISIL, demikian Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Para militan ISIL melancarkan serangan terhadap Izadi Kurdi pada tanggal 3 Agustus lalu, yang membuat ribuan orang terdesak dari desa mereka dekat perbatasan negara itu dengan Suriah. Banyak melarikan diri ke Gunung Sinjar, kemudian mereka dikepung selama beberapa hari.

Pejabat dari lembaga itu lebih lanjut mengungkapkan, militan ISIL juga menculik seluruh keluarga di daerah itu yang tidak dapat melarikan diri , kini nasib ribuan korban penculikan itu tidak pasti.

“Para korban dari segala usia, mulai dari bayi laki-laki dan perempuan lanjut usia,” katanya.

Laporan lain juga menyebutkan, bahwa perempuan dan gadis ditahan secara terpisah dari laki-laki di daerah Tal Afar, yang berada di bawah kendali militan ISIL.

Dia juga menyampaikan kekhawatirannya, bahwa beberapa orang-orang mungkin telah dieksekusi.

Ia menegaskan, penculikan adalah tindak kejahatan menurut hukum internasional.

Diperkirakan sekitar 200.000 orang melarikan diri ke tempat yang aman di wilayah semi otonom Kurdistan, sementara ribuan lainnya menyeberangi perbatasan Suriah dan sejumlah besar lainnya tetap bertahan di gunung.

Sementara itu, sumber-sumber intelijen Kurdi mengatakan telah menerima informasi bahwa perempuan ditangkap ISIL kemudian dijual ke pedagang dengan harga antara USD 500 dan USD 43,000 untuk bekerja tempat pelacuran di Timur Tengah.

Selain itu, beberapa perempuan dilaporkan telah dipaksa untuk menikah dengan militan ISIL. (T/P07/IR )

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0