Anak-anak Gaza Hadapi Musim Dingin di Tengah Serangan Israel

Gaza, MINA – Warga di yang telah mengalami serangan hebat Israel sejak 7 Oktober 2023 menghadapi tantangan besar, terutama bagi anak-anak untuk bertahan hidup di tenda-tenda darurat di tengah kondisi yang sangat dingin.

Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Ahad (4/2), akibat agresi Israel, anak-anak di Jalur Gaza selama empat bulan kesulitan mendapatkan pakaian musim dingin atau selimut untuk menutupi diri di malam hari.

Seyyid es-Sevariha terpaksa meninggalkan rumahnya dan kini berjuang menjaga api tetap menyala di tempat penampungan sambil berusaha memastikan anak-anaknya tidak kedinginan.

“Karena cuaca yang sangat dingin, kami melakukan yang terbaik untuk menjaga anak-anak kami tetap hangat dengan segala cara,” kata Sevariha.

Baca Juga:  Arab Saudi, Maroko, dan Mesir Serukan Gencatan Senjata di Tengah Agresi Israel

Ia mengatakan keluarganya melarikan diri dari Ez-Zuveyde di Gaza tengah karena serangan hebat Israel yang menghancurkan rumahnya dan sekitarnya.

Pengungsi Palestina, yang berusaha tinggal di tenda dengan cuaca dingin juga menghadapi kekurangan tempat tidur dan selimut.

Sevariha dan yang lainnya terkadang harus memberikan pakaiannya kepada anak-anaknya agar tetap hangat.

“Anak-anak saya menderita flu yang parah. Kami tidak punya cukup pakaian dan selimut,” katanya.

Ia mengatakan, belum menerima bantuan dari organisasi mana pun dan mencatat bahwa mereka hanya menerima janji bantuan dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Kondisi kami sangat sulit. Hujan deras memperburuk masalah kami. Tenda kami kebanjiran. Anak-anak kami terkena penyakit musim dingin dan mereka menderita karena parahnya flu tersebut,” katanya. (T/RE1/P1)

Baca Juga:  Senantiasa Beramal Shaleh adalah Mindset orang Beriman

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.