Gaza, 12 Ramadhan 1436/29 Juni 2015 (MINA) – Kampanye Eropa untuk Mengakhiri Blokade di Gaza menyatakan Angkatan Laut Israel, Senin (29/7) fajar, menghadang dan membajak kapal “Marianne dari Gothenburg,” salah satu kapal dari armada kemanusiaan Freedom Flotilla III yang berlayar menuju Gaza.
Menurut keterangan pers Freedom Flotilla yang diterima Mi’raj islamic News Agency (MINA), perahu berbendera Swedia “Marianne” dibajak dan kemudian dikawal oleh Kapal Perang Israel ke Pelabuhan Ashdod, selatan wilayah Palestina yang dijajah Israel.
Kapal “Marianne” diambil alih tentara Angkatan Laut Israel di sekitar 100 mil laut dari pantai Gaza sebelum dipaksa untuk mengubah arah ke Ashdod, demikian laporan salah satu aktivis dari Koalisi Freedom Flotilla.
“Pada pukul 02:06 Waktu Gaza, Kapal “Marianne” menghubungi Koalisi Freedom Flotilla (FFC) dan memberitahukan kami bahwa tiga kapal dari Angkatan Laut Israel telah mengepung kapal itu di perairan internasional, saat berlayar sekitar 100 mil dari pantai Gaza,” kata seorang aktivis yang tidak diberitahu namanya itu.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia,
Setelah itu, FFC kehilangan kontak dengan Kapal “Marianne” dan pada pukul 05:11 waktu Gaza, Pasukan penjajah Israel IDF mengumumkan bahwa mereka telah “menggerebek dan menyita” Marianne.
Mereka telah menangkap awak dan penumpang yang berjumlah 18 orang termasuk mantan Presiden Tunisia Dr. Moncef Marzuki serta Bassel Ghattas Anggota Parlemen Israel (Knesset) dan politisi Palestina dari Partai Arab Join List, semuanya ditahan di dalam kapal “di perairan internasional”.
Freedom Flotilla III, terdiri dari empat kapal, satu kapal pukat nelayan “Marianne dari Gothenburg” dan tiga kapal layar “Rachel”, “Vittorio” dan “Juliano II”, yang membawa 47 orang dari 17 negara, telah berlayar sejak Sabtu (27/7) pagi (Waktu Gaza) untuk menentang blokade 1,8 juta warga Palestina di Jalur Gaza.
Tujuan utama Freedom Flotilla III adalah untuk mengakhiri blokade ilegal dan tidak manusiawi dari Gaza dan menyerukan membuka pelabuhan Gaza, pelabuhan Palestina untuk dunia.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Dalam konteks terkait, penyelenggara kampanye Freedom Flotilla III mengatakan, tiga kapal armada Freedom Flotilla III lainnya dapat berlayar kembali ke pelabuhan Eropa di Yunani sesuai dengan rencana yang telah mereka persiapkan sebelumnya.
Pembajakan Israel berulang
FFC menyatakan kecaman atas serangan Angkatan Laut Israel pada kapal yang mencoba untuk mematahkan blokade atas Jalur Gaza dan menggambarkannya sebagai “tindakan pembajakan.”
Pada 2010 lalu, pasukan khusus Israel juga menyerang armada serupa di perairan internasional, menewaskan sepuluh aktivis dan menahan banyak lainnya.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Hal Ini menegaskan bahwa armada Koalisi Kebebasan Freedom Flotilla akan terus berupaya untuk mengirim kapal ke Gaza hingga blokade Israel yang diberlakukan di Gaza berakhir.
Hal ini mengecewakan bahwa pemerintah Israel memilih untuk melanjutkan kebijakan yang benar-benar “tidak ada toleransi”, berarti akan terus menegakkan hukuman kolektif yang tidak manusiawi dan ilegal terhadap 1,8 juta warga Palestina di Gaza.
Tindakan pembajakan Israel berulang di perairan internasional mengkhawatirkan tanda-tanda bahwa kebijakan pendudukan dan blokade meluas ke seluruh Mediterania timur.
FFC menuntut pemerintah Israel menghentikan penahanan ilegal warga sipil pada perjalanan damai di perairan internasional dalam mendukung bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
“Kami meminta pemerintah Israel untuk memastikan bahwa semua penumpang dan kru dari “Marianne” aman, dan sangat memprotes pelanggaran hukum maritim internasional oleh Israel,” tulis FFC dalam pernyataan itu.
FFC menyerukan kepada seluruh organisasi masyarakat sipil untuk mengutuk tindakan otoritas pendudukan Israel.
“Orang-orang di seluruh dunia akan terus merespon dan bereaksi terhadap ketidakadilan ini, seperti yang akan kami upayakan, sampai pelabuhan dan blokade Gaza terbuka, juga pendudukan berakhir,” tegas FFC.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina