ANWAR IBRAHIM DESAK PEMIMPIN MUSLIM BERSATU DUKUNG PEMBEBASAN AL-AQSHA

Datuk Anwar Ibrahim Berbicara Di depan Konferensi Internasional Pembebasan Masjid Al-Aqsa di Selangor, Malaysia, Ahad. (Foto MINA/Ahfa)
Datuk Anwar Ibrahim Berbicara Di depan Konferensi Internasional Pembebasan Masjid Al-Aqsa di Selangor, Malaysia, Ahad. (Foto MINA/Ahfa)
Selangor, 19 Rajab 1435/18 Mei 2014 (MINA) – Datuk Sri Anwar Ibrahim mendesak semua pihak baik para pemimpin negara-negara Muslim maupun untuk bersatu dan berusaha mendukung pembebasan dan kemerdekaan .

Para pemimpin negara-negara Muslim pertama harus menegakkan keadlilan di negara mereka masing-masing, baru setelah itu, mereka pasti akan memiliki kekuatan untuk memperjuangkan pembebasan Masjid Al-Aqsha, kata Pemimpin Oposisi Malaysia itu dalam Konferensi Internasional tentang Pembebasan Al-Aqsa dan Mempertahankan Golongan Tertindas di Selangor, Malaysia, Ahad.

“Kalau mereka (para pemimpin negara-negara Islam) tidak bisa melaksanakan salah satu prinsip Islam yakni keadilan di negara mereka masing-masing, bagaimana mereka mampu menegakkan keadilan di negara lain,” kata Datuk Anwar Ibrahim dalam pidatonya yang bertema “Role of Regional Political Unity For the Liberation of Al-Aqsha” (Peran Kesatuan Politik Regional untuk Pembebasan Al-Aqsha).

Kebutuhan mendesak untuk umat Islam agar bersatu dalam perjuangan mereka membebaskan Al-Aqsha dan Palestina ditekankan disamping oleh Datuk Anwar juga oleh para delegasi lainnya termasuk dari Indonesia yang berbicara di Konferensi Internasional tentang Pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Baitul Maqdis  ini.

Sekitar 250 peserta yang mencakup pembicara, anggota delegasi dan para wakil dari media masa dari negara tuan rumah Malaysia dan negara-negara Islam lainnya yang meliputi Indonesia, Palestina, Turki, Mesir, Yordania, Iran, Pakistan dan negara-negara lain.

Para pembicara dari Indonesia termasuk Agus Sudarmaji, Ketua Umum Aqsa Woorking Group Internasional dengan makalahnya berjudul “Peran Gerakan-gerakan Politik Islam untuk membebaskan Al-Aqsha” dan KH. Yakhsyallah Mansur MA, Pembina Ma’had Al-Fatah Indonesia dengan makalahnya berjudul “Peran Gerakan Islam Indonesia untuk Strategi Pembebasan Al-Aqsha dan Palestina, Mensinergikan Gerakan Islam untuk Membela Al-Aqsha.”  

Makalah yang diajukan Syarif Hidayat, Wakil Pemimpin Redaksi Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dengan judul “Kekuatan Media Islam untuk Mendukung Pembebasan Al-Aqsha dan Palestina” juga merupakan salah satu dokumen konferensi yang dibagikan kepada seluruh peserta dan wakil media masa yang menghadiri konferensi tersebut.

Langkah Konkrit dan Boikot Produk Israel

Ketua Oposisi Malaysia Datuk Sri Anwar, menghimbau para pemimpin negara-negara Muslim agar jangan terlalu terikat oleh kepentingan politik masing masing dan harus lebih mementingkan kepentingan umat Muslim dalam perjuangan membebaskan Masjid Al-Aqsha dan Bangsa Palestina dari cengkraman penjajah Zionis Israel yang didukung barat pimpinan Amerika.

“Mendukung perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina dari penjajahan Zionis Israel yang didukung barat itu tidak hanya cukup berbicara saja atau mengutuk Israel dan Amerika, tetapi harus dengan langkah langkah konkrit umpamanya dengan menerapkan boikot yang ketat terhadap produk produk Isreal dan produk produk perusahaan Barat yang mendukung Israel,” kata Datuk Sri Anwar Ibrahim ketika menjawab pertanyaan MINA selesai memberikan sambutan pada konferensi tersebut.

Datu Sri Anwar Ibrahim, mengatakan media masa Islam juga mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi yang akurat tentang upaya pembebasan Masjid Al-Aqsha dan perjuangan bangsa Palestina untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah Israel serta upaya upaya negara-negara Islam dalam mendukung Bangsa Palestina termasuk pelaksanaan boikot terhadap produk-produk Israel dan produk perusahaan perusahaan yang mendukung Israel.

Media Islam juga mempunyai peran penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan umat Muslim dunia tentang perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina, kata Anwar Ibrahim.

Usulan MINA tentang Konferensi Media Islam

Dalam percakapan dengan delegasi Indonesia Agus Sudarmaji dan KH. Yakhsallah Mansur tentang rencana MINA mengadakan konferensi media Islam untuk mendukung pembebasan Masjid Al-Aqsha, Datuk Anwar mendukung dan bersedia hadir sebagai pembicara.

Penyelenggaraan konferensi media Islam untuk melancarkan kampanye mendukung pembebasan Masjid Al-Aqsha yang merupakan gagasan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi MINA, H. Muhyiddin Hamidy itu tercantum dalam makalah Wakil Pemred MINA yang menjadi salah satu dokumen Konferensi internasional tentang pembebasan Al-Aqsha tersebut.

Usulan di makalah tersebut berbunyi, “Media Massa Islam: media cetak (surat kabar dan majalah dll) dan media elektronik (website Islam di internet, Radio dan stasiun TV) harus rmenyatukan kekuatan bersama dalam kampanye mendukung pembebasan Al-Aqsha dan Palestina dari pendudukan Israel.”

“Di sini, kami mengusulkan kepada para peserta konferensi ini untuk mendukung penyelenggaraan konferensi media Islam guna mengintegrasikan kampanye mendukung pembebasan Al-Aqsha dan Palestina dari penjajahan Zionis. Indonesia ingin menjadi tuan rumah konferensi media Islam internasional ini.” (T/E01/R2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0