AS Bantah Tudingan Pernah Mendukung ISIS

Kelompok Islamic State () memerintahkan warga menggali parit.

Ankara, 29 Rabi’ul Awwal 1438/29 Desember 2016 (MINA) – Kedutaan Besar (AS) di Ankara pada Rabu (28/12) membantah bahwa Washington pernah mendukung kelompok militan Islamic State (ISIS) dalam konflik Suriah.

Bantahan itu disampaikan sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim bahwa ISIS menikmati dukungan dari AS.

“Pemerintah Amerika Serikat tidak mendukung Daesh (ISIS),” kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan singkat. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Pernyataan itu menambahkan, AS juga tidak mendukung ISIS di masa lalu.

“Penegasan Pemerintah Amerika Serikat mendukung Daesh (ISIS) tidak benar,” tegasnya.

Pernyataan itu tidak menyebutkan nama Erdogan, tapi mengatakan ada kesalahan informasi yang beredar di media Turki tentang operasi AS melawan ISIS di Suriah.

“Bagi mereka yang tertarik pada kebenaran, di sinilah kebenaran,” kata Kedutaan AS.

Pada Selasa, Erdogan mengklaim memiliki bukti bahwa pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat bukan hanya mendukung Unit Perlindungan Kurdi (YPG) di Suriah tetapi juga ISIS. Kedua kelompok itu dicap “teroris” oleh Pemerintah Turki.

“Ini cukup jelas, sangat jelas,” kata Erdogan dan menambahkan bahwa Turki bisa memberikan bukti dalam gambar dan video.

YPG bekerja di lapangan bersama AS melawan ISIS, tetapi kelompok bersenjata Kurdi Suriah itu dipandang sebagai kelompok teror oleh Turki dan dituding sebagai cabang lokal dari kelompok terlarang di Turki, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Namun, AS juga sudah membantah bahwa AS memasok senjata atau bahan peledak ke YPG dan PKK. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)