AS Khawatir Hizbullah Mendapatkan Sistem Pertahanan Udara dari Wagner Rusia

Sistem pertahanan udara SA 22 buatan Rusia. (Wikipedia)

Washington, MINA – Pejabat intelijen AS dilaporkan khawatir bahwa paramiliter Rusia Wagner Group memberi Hizbullah Lebanon sistem pertahanan udara yang canggih, karena kelompok yang berbasis di Lebanon itu terus menembakkan rudal dan mortir ke Israel, mengancam akan membuka front kedua bagi Israel.

The Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (2/11),  intelijen Amerika sedang memantau percakapan antara Wagner dan Hizbullah, dan yakin Rusia dapat mengirim SA-22 ke Lebanon, meskipun mereka tidak yakin  pengiriman semacam itu telah terjadi.

SA-22 yang juga dikenal sebagai Pantsir, adalah baterai pertahanan udara jarak pendek yang dipasang di truk yang mampu menjatuhkan pesawat, helikopter, rudal balistik UAV, dan rudal jelajah.

Baca Juga:  Spanyol Larang Kapal Bawa Senjata ke Israel di Pelabuhannya

Sejumlah SA-22 diperkirakan telah dikerahkan di Suriah dan beberapa dilaporkan hancur akibat serangan Israel pada tahun-tahun sebelumnya.

Israel telah lama melakukan serangan di Suriah yang bertujuan mencegah pengiriman senjata canggih ke Hizbullah.

Beberapa pekan terakhir telah terjadi beberapa serangan udara Israel terhadap bandara Damaskus dan Aleppo di Suriah.

Israel juga telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap sasaran militer di Suriah sebagai tanggapan atas berbagai insiden roket dan peluru yang ditembakkan ke komunitas Dataran Tinggi Golan dalam beberapa pekan terakhir.

Pasukan Wagner dan Hizbullah keduanya hadir di Suriah, di mana mereka dikerahkan untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang saudara yang berkepanjangan di negara tersebut.

Baca Juga:  Mantan Mossad: Ekonomi Israel Runtuh dan Kalah Perang di Gaza

Pada hari Selasa (31/10), Rusia mengecam serangan udara Israel di Suriah sebagai tindakan yang “tidak dapat diterima,” dan memperingatkan bahwa serangan tersebut berisiko memicu meluasnya perang Israel-Hamas ke dalam konflik regional yang lebih luas. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf