AS Minta Israel Tidak Balas Iran

Presiden AS Joe Biden (The Atlantic)

New York, MINA –  Para pejabat tinggi di Washington berupaya menghindari perang yang meluas di Timur Tengah, dengan meminta Israel tidak membalas serangan .

“Perlu ada beberapa konsekuensi di sini,” kata seorang pejabat senior AS, tanpa menyebutkan nama, kepada wartawan, Ahad sore (14/4). Voice of America (VoA) melaporkan.

Presiden AS , dalam percakapan terakhirnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, harus berpikir secara hati-hati dan strategis mengenai risiko eskalasi, terutama mengingat serangan tersebut hanya menimbulkan kerusakan kecil bagi Israel dan tidak ada korban jiwa yang signifikan, kata pejabat itu.

Para pejabat Israel bersikeras akan ada tanggapan, namun kabinet perang di negara tersebut tampaknya terpecah mengenai bagaimana dan kapan tanggapannya.

“Kami tidak akan membayangkan diri kami berpartisipasi dalam hal seperti itu,” jawab pejabat senior pemerintah ketika ditanya apakah AS akan berpartisipasi dalam respons militer terhadap serangan Iran.

Itu adalah “prestasi militer yang luar biasa” yang dilakukan Israel, Amerika Serikat, dan mitra lainnya dalam memukul mundur “lebih dari 300 drone dan rudal” yang diluncurkan oleh Iran, menurut juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.

Komando Pusat AS mengatakan pasukannya, yang didukung oleh kapal perusak Komando Eropa AS, pada Sabtu dan Ahad berhasil menyerang dan menghancurkan lebih dari 80 kendaraan udara tak berawak (OWA UAV) serang satu arah dan setidaknya enam rudal balistik yang dimaksudkan untuk menyerang Israel dari jarak jauh.

Ini termasuk rudal balistik pada kendaraan peluncurnya dan tujuh UAV yang dihancurkan di darat di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam pernyataannya mengatakan pesawat peledak dan rudal tersebut diluncurkan dari wilayah Iran, Irak, Suriah dan Yaman.

“Kami menyerukan Iran untuk segera menghentikan serangan lebih lanjut, termasuk dari pasukan proksinya, untuk mengurangi ketegangan,” kata Austin.

“Kami tidak mencari konflik dengan Iran, namun kami tidak akan ragu bertindak untuk melindungi pasukan kami dan mendukung pertahanan Israel,” lanjutnya.

Dia berbicara melalui telepon pada hari Ahad untuk ketiga kalinya selama akhir pekan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Biden mengadakan konferensi video yang diatur secara mendadak pada hari Ahad dengan para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik bersatu terhadap serangan Iran.

“Dengan tindakannya, Iran telah melangkah lebih jauh menuju destabilisasi kawasan dan berisiko memicu eskalasi regional yang tidak terkendali.

Hal ini harus dihindari,” kata para pemimpin G7 dalam pernyataan kelompok yang dikeluarkan setelah pertemuan mereka.

“Kami akan terus berupaya menstabilkan situasi dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Dalam semangat ini, kami menuntut agar Iran dan proksinya menghentikan serangan mereka, dan kami siap mengambil tindakan lebih lanjut saat ini dan sebagai respons terhadap inisiatif destabilisasi lebih lanjut,” imbuhnya.

Biden bergegas kembali ke Washington dari kunjungan ke Delaware pada Sabtu pagi, dan segera mengadakan pertemuan darurat di Ruang Situasi Gedung Putih dengan para pejabat penting Kabinetnya, setelah Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.