Tel Aviv, 14 Sya’ban 1437/22 Mei 2016 (MINA) – Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon mengundurkan diri dan mengumumkan bahwa ia akan mengambil cuti dari politik.
Pengunduran diri yang diumukannya pada Jumat (20/5), seperti yang dilaporkan oleh Arabi21 dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) disebabkan merujuk pada beda pendapat, pertentangan yang kuat dan kurangnya kepercayaan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dan memperingatkan bahwa ekstrimisme dan rasisme telah mengambil alih Israel.
Sebelumnya, Ya’alon menulis di Facebook: “Saya memberitahu perdana menteri pagi ini bahwa mengikuti tindakannya dalam perkembangan terbaru dan mengingat kurangnya kepercayaan dalam dirinya, saya mengundurkan diri dari pemerintah dan Knesset dan keluar dari kehidupan politik.”
Ya’alon menjadi partner Benjamin Netanyahu untuk waktu yang lama, kata Ya’alon selama pidato di markas tentara Israel. “Sayangnya, saya baru-baru ini menyadari adanya pertentangan yang kuat pada isu-isu moral dan profesional dengan perdana menteri, sejumlah menteri dan beberapa anggota Knesset “.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Ya’alon menambahkan dirinya berjuang dengan sekuat tenaga melawan manifestasi dari ekstremisme, kekerasan dan rasisme dalam masyarakat Israel, yang mengancam dan menyakiti Angkatan Bersenjata Israel (IDF) ,” katanya.
Ya’alon baru-baru ini mendukung hak pejabat IDF untuk mengekspresikan pendapat mereka. Dukungan ini diikuti kritik Netanyahu dari komentar yang dibuat oleh Wakil Kepala Staf IDF Yair Golan pada Hari Peringatan Holocaust yang membandingkan Israel pra-Nazi Jerman.
Garis keras Avigdor Lieberman kemungkinan akan menggantikan Ya’alon. (T/P004/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat