Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG Kembali Ingatkan Kemungkinan Bencana Hidrometeorologi di Jateng

Zaenal Muttaqin - Kamis, 5 Januari 2023 - 18:10 WIB

Kamis, 5 Januari 2023 - 18:10 WIB

2 Views

(Foto: Zaenal/MINA)

Cilacap, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah (Jateng). Pasalnya, kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari tanggal 6 sampai 7 Januari 2023.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, pada 6 Januari kondisi cuaca ekstrem antara lain berpeluang meliputi bagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo.

“Cuaca ejstrem berpeluang terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo,” katanya.

Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kota dan Kabupaten Semarang, serta Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Temanggung, Kendal, Batang, Pemalang, Tegal, Brebes, Purworejo, Kebumen, dan daerah sekitarnya juga berpeluang mengalami cuaca ekstrem pada 6 Januari.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Sementara, pada 7 Januari 2023, cuaca ekstrem diprakirakan meliputi Kabupaten dan Kota Pekalongan serta Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Boyolali, Grobogan, Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Pati, Kudus, dan daerah sekitarnya.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada tanggal 6-7 Januari 2023, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana tersebut,” papar Teguh.

Sementara itu pula, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Kamis (5/1), kondisi cuaca ekstrem dipicu oleh beberapa faktor, termasuk aktifnya gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby di Jawa yang dapat menimbulkan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, suhu permukan laut yang relatif hangat dengan nilai anomali 0,5 derajat Celsius hingga 2,5 derajat Celsius di wilayah Laut Jawa dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

“Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” katanya.

Kondisi yang demikian, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di bagian wilayah Jawa Tengah dari 6 sampai 7 Januari 2023. (R/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia