New York, MINA – Dewan Keamanan (DK) PBB akan mengadakan pertemuan tertutup kedua tentang Kashmir Rabu malam ini (15/1) di New York, sumber mengatakan kepada NDTV.
Pertemuan tersebut diadakan atas pengajuan dari Cina, sekutu Pakistan, yang menyerukan pertemuan semacam itu sebelumnya juga.
Pertemuan serupa pernah diadakan pada Agustus tahun lalu, atas ajuan Cina setelah pemerintah India membatalkan status khusus yang diberikan kepada Jammu dan Kashmir berdasarkan Pasal 370 Konstitusi dan membagi negara menjadi dua wilayah persatuan.
Tapi pertemuan itu gagal. Anggota DK PBB tidak mengecam India, dan setuju bahwa langkah pusat di Jammu dan Kashmir adalah masalah internal.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Pertemuan DK PBB lainnya di Kashmir, dijadwalkan pada bulan Desember, tapi batal diadakan.
Kecuali Cina, keempat anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Prancis, Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris, secara konsisten mendukung posisi New Delhi bahwa perselisihan antara India dan Pakistan adalah masalah bilateral.
Sumber-sumber diplomatik Prancis mengatakan bahwa posisi Prancis tidak berubah dan sangat jelas, bahwa masalah Kashmir harus diselesaikan secara bilateral.
“Seperti yang telah kami nyatakan pada beberapa kesempatan dan akan terus menegaskan kembali kepada mitra kami di Dewan Keamanan PBB,” kata sebuah sumber.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Sementara banyak negara lain juga mendukung posisi India bahwa ini adalah masalah internal dan bilateral
Namun ada kekhawatiran yang diungkapkan tentang penahanan para pemimpin politik dan pembatasan internet. Kekhawatiran ini telah diungkapkan oleh AS pekan lalu.
India dan Pakistan tidak akan menghadiri pertemuan tertutup DK PBB tersebut, karena ini hanya untuk anggota tetap Dewan Keamanan. Juga tidak akan ada pernyataan, karena pertemuan semacam itu sifatnya informal. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan