DPR RI Akan Panggil Facebook

Jakarta, MINA – akan memanggil pihak pada tengah pekan ini untuk menanyakan sejumlah hal terkait bocornya jutaan data pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Akan kami panggil hari Rabu besok. Akan kita selidiki dan seterusnya,” kata Anggota Komisi I DPR RI dalam sebuah diskusi bertajuk “Maling Data Facebook” di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (7/4).

Sukamta menegaskan, persoalan data pengguna yang bocor adalah hal yang sangat serius, meskipun pemerintah sudah melakukan panggilan, namun panggilan ini hanya teguran lisan. Padahal ini menyangkut hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945.

“Indonesia ketiga terbesar datanya dimanfaatkan oleh Facebook. Ini bukan hanya menyangkut keamanan pengguna, tetapi abuse terhadap data bisa menyangkut keamanan negara,” katanya.

Sukamta beranggapan, apa yang dilakukan pemerintah terhadap Facebook terlalu lembek. Seharusnya, kata dia, pemerintah bisa lebih tegas lagi seperti yang dulu pernah dilakukan terhadap Telegram.

“Kominfo ini terlalu baik dengan Facebook. Seharusnya segera blokir seperti Telegram dan sebagainya. Dan Kominfo harus segera mengusulkan Perppu,” katanya.

Diberitakan sejumlah media lokal, penyalahgunaan data pengguna Facebook ternyata lebih buruk dari dugaan semula. Bila sebelumnya ditaksir 50 juta, rupanya mencapai 87 juta dan pengguna Indonesia masuk di dalamnya.

Lewat blog perusahaan, Chief Technology Office Facebook Mike Schroepfer mengungkap perusahaannya telah berbagi data hingga 87 juta dengan perusahaan konsultan politik Cambridge Analytica. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pengguna yang terkena dampak berada di Amerika Serikat.

Tapi paling mengejutkan, dari data yang disajikan Chroepfer, ada nama Indonesia di daftar negara yang data penggunanya dibagi ke Cambridge Analytica. Jumlahnya cukup banyak, yakni 1.096.666 atau sekitar 1,3% dari total. Angka tersebut membuat Indonesia berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Filipina. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.