Gandeng Matpeci, MUI-PJMI Gelar Gerakan Tanam Bibit Pohon Buah di Bantaran Sungai Ciliwung

Ketua LPLH-SDA MUI Dr. H. Hayu S. Prabowo menyerahkan bibit pohon buah-buahan secara simbolis kepada Ketua Masyarakat Peduli Sungai Ciliwung (Mat Peci), Usman Firdaus didampingi Wakil Ketua PJMI MY Gunawan dan Wasekjen PJMI Rana Setawan di kawasan Sekolah Sungai Ciliwung Komunitas Mat Peci, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta, Rabu (22/3/2023).(Foto: Istimewa)

Jakarta, MINA – Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH-SDA ) bekerja sama dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menggandeng Masyarakat Peduli Ciliwung () menggelar gerakan menanam pohon di sepanjang bantaran , kawasan Sekolah Sungai Ciliwung Komunitas Mat Peci, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta, Rabu (22/3).

Gerakan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Workshop Jurnalis Lingkungan Hidup PJMI, sekaligus momentum Hari Hutan Internasional, Hari Air Dunia dan menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H.

Ketua Dr. H. Hayu S. Prabowo menjelaskan, penanaman 10 bibit pohon buah-buahan (buah jambu, rambutan, durian, alpukat, dan lainnya), sebagai simbolis peluncuran hutan wakaf Daerah Aliran sungai (DAS) Ciliwung.

“Kegiatan penanaman bibit pohon buah-buahan ini sebagai implementasi hutan wakaf di DAS Ciliwung diharapkan memberikan dampak positif dari segi pelestarian lingkungan di sekitar sungai tersebut. Penghijauan yang dilakukan ini akan berdampak jangka panjang untuk generasi mendatang,” kata Hayu usai melakukan penanaman pohon bersama pimpinan LPLH-SDA MUI, PJMI, dan Mat Peci.

Dia menyampaikan, MUI melalui Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, telah melakukan kontribusi yang signifikan dalam mendukung program pemerintah, terutama yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) sejak berdirinya di tahun 2010, dengan mendorong diterbitkannya keputusan komisi fatwa mengenai lingkungan hidup.

Baca Juga:  Dukung Mahasiswa AS, UI Gelar Perkemahan Solidaritas Palestina

“Hingga saat ini, telah ada enam buah fatwa yang berkaitan dengan lingkungan hidup,” ujar Hayu.

Pada taraf penerapan yang lebih lanjut, menurut Hayu, salah satu program kerja yang menjadi amanah dari MUI untuk LPLH-SDA adalah “Wakaf Hutan MUI”, yang merupakan implementasi dari dua fatwa MUI, yaitu Fatwa MUI No.04 tahun 2014 tentang Pelestarian Satwa Langka Untuk Menjaga Ekosistem dan Fatwa MUI No.30 tahun 2016 tentang Hukum Pembakaran Hutan dan Lahan Serta Pengendaliannya.

Dalam kegiatan ini, Hayu Prabowo juga meluncurkan Gerakan Sedekah Sampah Berbasis Lintas Agama, sehingga sampah didaur ulang disedekahkan untuk kegiatan rumah ibadah.

Selain penanaman bibit pohon buah-buahan, kegiatan ini dilanjutkan Kajian Lingkungan Hidup bersama Sekretaris LPLH-SDA MUI Pusat Dr. Suhardin, S.Ag., M Pd. yang memberikan tausiyah terkait Islam dan Lingkungan. Disambung dengan penyampaian kisah sukses pemberdayaan masyarakat DAS Ciliwung melalui komunitas Mat Peci bersama pendirinya Usman Firdaus.

Dr. Suhardin, S.Ag., M Pd. menjelaskan tentang konsep Theo-Eco, yakni menyadari Allah menjadi satu-satunya tempat bergantung. Sementara juga meyakini alam semesta dan lingkungan hidup ini berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dia menyampaikan, dalam Al-Quran dinyatakan bahwa semua yang di langit dan di bumi bertasbih, menurut garis edar dan fungsinya.

Baca Juga:  Selama Ramadhan, BAZNAS Salurkan Dana ZIS untuk 944.699 Mustahik

“Allah tidak memberikan diskriminasi kepada semua makhluk ciptaan-Nya, semua akan diberikan anugerah rejeki dan balasan terhadap apa yang makhluk-Nya perbuat,” ujarnya.

Suhardin menjelaskan, pimpinan umat harus memberikan ketauladanan terhadap gerakan cinta lingkungan dengan berusaha untuk mengorganisir dengan sebaik-baiknya, mereka itulah yang diberikan kecintaan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Perkuat Pengetahuan Soal Lingkungan Hidup

Penanaman pohon buah-buahan di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, kawasan Sekolah Sungai Ciliwung Komunitas Mat Peci, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta, Rabu (22/3/2023).(Foto: PJMI)

Ketua Masyarakat Peduli Ciliwung, Usman Firdaus berterima kasih kepada LPLH-SDA MUI dan PJMI yang turut berperan menjaga alam terutama lingkungan Sungai Ciliwung.

Usman yang juga pelopor gerakan Ciliwung Bersih mengatakan, gerakan yang dilakukannya sudah mendapat apresiasi dari berbagai pihak, sehingga sudah dijadikan mentor di berbagai provinsi, dari tingkat nasional bahkan hingga tingkat internasional, khususnya pada kegiatan dalam menjaga, melestarikan, dan melindungi aliran Sungai.

“Sejak pendirian komunitas Mat Peci, kami mengutamakan tiga kegiatan di antaranya penanaman pohon, menjaga kualitas air dan memanen air hujan, serta menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Ketua Umum PJMI, Ismail Lutan menyampaikan, kegiatan menanam pohon berbuah dan kajian lingkungan hidup di kawasan Sekolah Sungan Ciliwung Mat Peci ini sebagai kegiatan kedua kalinya dalam rangkaian Workshop Jurnalis Lingkungan Hidup yang digagas PJMI bersama LPLH-SDA MUI.

Baca Juga:  Al-Fatah Rescue Beri Pembekalan Bantuan Hidup Dasar di SDI As-Shafa Depok

“Puncak kegiatan Workshop Jurnalis Lingkungan Hidup PJMI ini akan digelar pada Juni depan dan akan didukung oleh Kedubes Amerika Serikat dan stakeholders lainnya,” ujar ismail.

Koordinator Workshop Jurnalis Lingkungan Hidup PJMI Rana Setiawan memaparkan peranan yang sangat penting dari jurnalis dan media dalam meningkatkan kesadaran masyarakat pada geraakan penyelamatan lingkungan.

“Jurnalis harus memperkuat pengetahuan tentang lingkungan hidup. Sebab, daya jangkau penyebaran berita melalui media massa, dipercaya dapat mendorong peningkatan kesadaran tentang perilaku dan program pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kami sangat terbuka pada semua pihak untuk bekerja sama menyukseskan agenda ini,” pungkas Wasekjen PJMI ini.

Kegiatan ditutup dengan diskusi wakaf hutan dan gerakan memanen air hujan, serta ramah tamah.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional pada 2012 untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya semua jenis hutan.

Negara-negara didorong untuk melakukan upaya lokal, nasional dan internasional untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan hutan dan pohon, seperti kampanye penanaman pohon.

Sementara Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret. Peringatan internasional yang dikenal dengan World Water Day ini sebagai upaya untuk menarik perhatian publik tentang pentingnya air bersih dan cara-cara pengelolaan sumber air yang bersih.
Hari Air Sedunia telah diakui oleh PBB dan dijadikan sebagai kampanye global setiap tahunnya. (L/R1/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.