Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Pattani Desak Bebaskan 48 Mahasiswa Thailand

Bangkok,  18 Muharram 1438/19 Oktober 2016 (MINA) – Sebuah Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Pattani mendesak pembebasan 48 mahasiswa yang ditangkap pemerintah Thailand.

“Kami menuntut agar membebaskan dengan segera serta memperlakukan mahasiswa dan masyarakat awam Pattani dengan cara yang adil dan menghormati nilai kemanusiaan,” kata pernyataan Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Pattani yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Pernyataan itu mengungkapkan operasi pengepungan, penahanan mahasiswa dan masyarakat awam yang berasal dari Pattani di daerah ibu kota Thailand Bangkok terjadi pada 10 – 15 Oktober 2016 oleh pihak keamanan nasional Thailand dengan tujuan operasi untuk memusnahkan rencana tindakan aksi kekerasan pada hari momentum ulang tahun tragedi Takbai pada 25 Oktober mendatang.

Dari tindak operasi tersebut dilakukan penahanan lebih dari 48 orang, termasuk 4 wanita, 44 orang laki-laki.

“Hingga detik ini sebagian dari mereka tidak tahu nasib dan keberadaanya. Tindakan ini merupakan sikap negatif pemerintah Thailand dalam situasi sangat sensitif terhadap masyarakat minoritas melayu Patani yang akan berdampak pada tindakan penyimpangan hukum dan pelanggaran ,” tegas pernyataan itu.

Sementara itu, Mantan koordinator Ikatan Pemuda Pattani Se-Indonesia (IPPI), Faisol Abdullah membenarkan bahwa penangkapan semena-mena yang dilakukan mereka adalah Muslim.

“Benar, mereka semua adalah Muslim dan dari 48 orang, 25 sudah dibebaskan,” katanya.

Laporan penangkapan yang dihimpun oleh gerakan tersebut menyebutkan bahwa pihak keamanan nasional Thailand dengan senjata lengkap melakukan operasi dengan alasan dugaan akan ada aksi kekerasan dari pihak yang tidak mengetahui jelas pasti identitasnya serta mengikut kebijakan arahan pemerintah junta Thailand dalam mengawasi keadaan keamanan nasional Thailand.

“Operasi besar-besaran telah mengepung dan menahan lebih dari 44 orang mahasiswa dan masyarakat awam Pattani yang sedang belajar dan bekerja di Bangkok ibu kota negara Thailand,” jelas pernyataan itu. (L/P004/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.