GURU AFGHANISTAN RAIH PENGHARGAAN BADAN PENGUNGSI PBB

Aqeela Asifi, guru Afghanistan yang mendedikasikan dirinya untuk mengajar anak-anak pengungsi Afghanistan di Pakistan. (Foto: AA)
Aqeela Asifi, guru Afghanistan yang mendedikasikan dirinya untuk mengajar anak-anak pengungsi Afghanistan di Pakistan. (Foto: AA)

Jenewa, 22 Dzulhijjah 1436/6 Oktober 2015 (MINA) – Aqeela Asifi, guru pengungsi Afghanistan telah memenangkan penghargaan Nansen Refugee Award 2015 dari Badan Pengungsi PBB.

Badan ini memberikan penghargaan setahun sekali untuk seseorang atau kelompok yang bekerja luar biasa atas nama kemanusiaan untuk pengungsi.

“Dalam sebuah kisah keberanian yang luar biasa dan tekad melawan segala rintangan, Aqeela Asifi melakukan misinya selama lebih 20 tahun di pengasingan untuk memberi pendidikan kepada anak perempuan pengungsi dalam komunitas terpencil di Pakistan,” kata badan PBB dalam sebuah pernyataan setelah serah terima penghargaan di Jenewa, Senin (5/10).

“Asifi telah diakui untuk dedikasi beraninya dan tak kenal lelah dalam mendidik anak perempuan pengungsi Afghanistan di desa pengungsi Kot Chandana di Mianwali, Pakistan, sementara dirinya berjuang hidup di pengasingan,” kata lembaga itu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sementara pada acara itu, Asifi mengatakan, ia awalnya tidak optimis saat pertama kali mendirikan sekolah di pengungsian.

“Biarkan burung merpati perdamaian menjadi utusan kita, marilah kita hindari budaya perang dan senjata, dan biarkan kami mempromosikan budaya pena dan pendidikan,” kata Asifi.

“Itulah satu-satunya cara, saudara-saudara, kita dapat membawa perdamaian dan kemakmuran bagi negara kita,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres memuji peran guru dalam kehidupan seorang anak di pengungsian.

“Dia telah memberikan ratusan pemuda dan gadis kesempatan untuk bermimpi tentang masa depan yang lebih baik,” kata Guterres mengambil contoh peran seorang Asifi.

Menurut PBB, Afghanistan memiliki krisis pengungsi terbesar di dunia di mana lebih 2,6 juta warga Afghanistan saat ini tinggal di pengasingan dan lebih setengahnya adalah anak-anak. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Comments: 0