Iran Intensifkan Penegakan Hukum Wajib Jilbab, Tutup Situs Melanggar

Polisi wanita Iran. (Foto: dok. Wikimedia Commons)

Teheran, MINA – Pihak berwenang di mengintensifkan penegakan hukum di saat warga Iran pergi berlibur selama dua pekan liburan Nowruz, di mana industri pariwisata domestik mengalami hari-hari paling sibuk.

Setiap tahun, jutaan orang Iran mengunjungi tujuan wisata di seluruh negeri selama liburan yang dimulai pada hari-hari terakhir musim dingin. Namun, tahun ini, sejak pertengahan Maret, beberapa tempat wisata ditutup oleh polisi karena tidak mengikuti hukum jilbab Islam, The New Arab melaporkan.

Pada 19 Maret, liburan Nowruz tahun ini secara resmi dimulai. Sejak itu, beberapa laporan telah diterbitkan tentang penutupan hotel, wisma, dan kompleks wisata di kota Isfahan, Shiraz, Kashan, dan Yazd.

Menurut harian Etemad, atas perintah dari kejaksaan, polisi menutup sedikitnya 17 tempat tinggal turis yang melayani perempuan tak bercadar sebelum dimulainya hari raya tersebut.

Pada hari Sabtu (26/3/2023), kantor berita milik negara IRNA melaporkan bahwa sebuah kafe di Ganjnameh, objek wisata di kota Hamedan, ditutup karena kliennya menentang hukum hijab dan “menyediakan tempat untuk menari dan menyanyi”. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.