Iskada: Peniadaan Takbir Keliling Hilangkan Syiar Islam di Aceh

Ketua Umum DPP Iskada Aceh Azwir Nazar.(Foto: Iskada)

Banda , MINA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Siswa Kader Dakwah  (Iskada) menilai peniadaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Ibukota Banda Aceh dinilai tak relevan.

Ketua Umum DPP Iskada Aceh Azwir Nazar menyatakan hal ini mengingat Banda Aceh sebagai miniatur ibukota pelaksanaan Syariat Islam. Ikatan Siswa Kader Dakwah (Iskada) merupakan organisasi yang berbasis di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang dilahirkan oleh para ulama dan tokoh Aceh untuk membina, melaksanakan dan mengembangkan Dakwah Islamiyah.

“Sudah seharusnya syiar Islam di Aceh itu tahun demi tahun harus terus tumbuh dan membesar. Jangan ditiadakan. Ini tak mendasar dan tak relevan dengan semangat penegakan Syariat di Aceh,” katanya kepada MINA, Sabtu (6/4).

Menurut Azwir, seharusnya tradisi baik ini menjadi inspirasi bagi Kabupaten/Kota bahkan kecamatan untuk serentak melaksanakan pawai takbir sebagai syiar Islam di Serambi Mekkah.

“Jadi kalau orang berkunjung ke Aceh, atau mudik lebaran akan merasakan suatu nuansa kesyahduan semarak takbiran,” lanjut mantan Presiden PPI Turki tersebut.

Alasan meniadakan pawai takbir karena akan ada PON dan Pilkada juga tak tepat. Kita mohonkan untuk dikoreksi.

“Pawai Takbir ini juga syiar dakwah dan edukasi bagi masyarakat. Antusiasme masyarakat yang ikut memeriahkan malam takbiran harus menjadi spirit baru kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa,” imbuh tokoh Muda Aceh ini.

Sebagai Organisasi tertua yang berbasis di Masjid Raya Baiturrahman, Iskada biasanya diundang bila ada rapat Forkopimda untuk peringatan Hari Besar Islam.

“Jadi kita dapat memberikan masukan seperti Idul Adha yang lalu. Tapi kali ini kita baca di media tiba-tiba Pawai takbir ditiadakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Azwir Nazar atau Tgk Turki ini juga mengimbau pemerintah Aceh untuk terus berkomitmen pada pelaksanaan Syariat Islam di Aceh.

Termasuk anggaran untuk pelaksanaan Syiar Islam baik melalui Dinas terkait maupun lembaga Kemasyarakatan harus lebih baik. “Jangan bilang saja pro Syariat tapi omon-omon aja,” pungkasnya.

Pemerintah Aceh melalui Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahlol Fajri menyampaikan bahwa pawai takbir menyambut Idul Fitri 1445 Hijriyah di Aceh ditiadakan. Sebagai gantinya digelar Festival Takbiran di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Menurut Kadis Syariat Islam Aceh tersebut pawai takbiran atau takbir keliling tidak dapat digelar sehubungan dengan adanya Program Strategis Nasional yang akan berlangsung di Aceh, yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Alasan lain kerena beberapa ruas jalan di Banda Aceh dalam perbaikan oleh dinas terkait.(R/R4/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.