Tel Aviv, MINA – Tentara Israel mengakui kegagalan operasional atas insiden penembakan mematikan di dekat perbatasan dengan Mesir yang menyebabkan tiga tentara tewas.
Investigasi yang diluncurkan oleh tentara menemukan bahwa ada celah di pagar keamanan antara Israel dan Mesir, serta ketidakseimbangan dalam mempersiapkan unit tentara untuk menghadapi situasi seperti itu versus insiden penyelundupan yang lebih umum melintasi perbatasan.
Hasil penyelidikan menyarankan untuk mempersingkat shift 12 jam untuk tentara karena durasi yang terlalu lama dapat membahayakan kesiapan mereka. Anadolu Agency melaporkan.
Pada tanggal 3 Juni, seorang petugas polisi Mesir menyeberang ke Israel dan membunuh tiga tentara Israel.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Tentara Mesir mengatakan, petugas mengejar penyelundup narkoba dan baku tembak terjadi yang menewaskan tiga tentara Israel dalam insiden itu.
Namun, narasi Israel menyebutkan bahwa seorang perwira yang berubah menjadi teroris menyusup ke perbatasan dan membunuh dua tentara Israel di pos perbatasan, kemudian membunuh tentara ketiga dalam baku tembak dengan penyerang, yang juga tewas. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024