Jenin Bergolak, Warga Palestina Lawan Agresi Israel

Pasukan pendudukan melakukan perusakan pada bangunan dan jalan saat melakukan agresi ke kota Jenin (Foto: Wattan) 

, MINA – Kota Jenin di Tepi Barat terus , warga Palestina hadapi serbuan agresi pasukan Israel untuk pertahankan kamp. Pada Selasa (4/7) dini hari Kementerian Kesehatan mengumumkan, sembilan warga Palestina dilaporkan meninggal dunia, dan sekitar 100 lainnya luka-luka, 20 di antaranya serius, sebagai akibat dari agresi Israel yang terus menerus sejak Senin hingga Selasa dini hari tersebut.

Mengutip laporan Kementerian Kesehatan, media Wattan menyebutkan jumlah korban meninggal di Jenin masih bisa bertambah, setelah krunya menerima jenazah seorang martir dari pasukan di kamp Jenin, dan dia dipindahkan ke Rumah Sakit Jenin, mencatat bahwa korban meninggal kesepuluh terbunuh di pintu masuk ke kota Al-Bireh juga.

Pasukan pendudukan, melakukan agresi berkelanjutan terhadap kamp dan kota Jenin, menangkap sekitar 20 warga dan menginterogasinya. Sementara faksi mengumumkan telah menyergap pasukan pendudukan lebih dari satu penyergapan dan melukai anggota pasukan secara langsung.

Pasukan pendudukan mengepung Masjid Al-Ansar yang terletak di lingkungan Al-Dajm di kamp, ​​​ sumber-sumber setempat melaporkan, buldoser militer melakukan operasi buldoser di sekitar masjid di tengah baku tembak dan bentrokan hebat, tentara pendudukan memerintahkan warga yang di dalam masjid untuk menyerah.

Tentara pendudukan mengklaim telah menemukan senjata di bawah masjid.

Sumber-sumber di lokasi juga menyatakan, sebuah pesawat tak berawak menembakkan rudal setidaknya di sekitar Masjid Al-Ansar, dan di tengah kamp, yang ​​melukai sekitar 15 warga sipil, dan beberapa dari mereka terluka parah.

Buldoser pasukan pendudukan menghancurkan dinding luar Rumah Sakit Pemerintah Jenin, dan berusaha menyerang warga yang berkumpul di sekitar rumah sakit.

Pasukan pendudukan memanggil warga Palestina di kamp Jenin dan menyuruh mereka untuk meninggalkan rumah mereka, yang mendorong puluhan warga pergi, karena takut pendudukan akan mengebom dan menghancurkan rumah mereka.

Sehari sebelumnya, pesawat tempur pendudukan membom sekitar Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, dan sebuah bangunan tempat tinggal di dalam kamp milik Abu Iyad al-Sabagh, dan penghuninya dievakuasi sepenuhnya.

Kementerian Kesehatan mengumumkan para korban yang meninggal adalah: Samih Firas Abu Al-Wafa (20 tahun), Hussam Muhammad Abu Dhiba (18 tahun), Aws Hani Hanoun (19 tahun), Noureddine Hossam Marshoud (16 tahun), Muhammad Muhannad al-Shami (23 tahun), Ahmed Muhammad Amer (21 tahun), Majdi Arawi (17 tahun) dan Ali Hani Al-Ghoul (17 tahun)

Pesawat tempur pendudukan telah menargetkan beberapa lokasi di dalam dan di luar kamp Jenin dengan rudal.

Setelah pemboman, pasukan pendudukan dalam jumlah besar disertai buldoser militer lapis baja, menyerbu kota Jenin dari beberapa sumbu, mengepung kamp Jenin, memotong jalan yang menghubungkan kota dan kamp, ​​​​menyita sejumlah rumah dan bangunan yang menghadap ke kamp, menempatkan para penembak jitu di atap-atap rumah, dan memutus jaringan listrik untuk sebagian besar kamp.

Pasukan pendudukan mengepung kamp dari berbagai sisi, mencegah ambulans memasukinya untuk mengangkut korban luka untuk dirawat.

Buldoser militer sengaja melakukan perusakan parah pada properti warga, dan juga membuldoser beberapa jalan utama menuju kamp dan jalan alternatif lainnya di sekitarnya, untuk menghambat kedatangan ambulans ke beberapa rumah untuk membawa warga mengungsi.

Pada dini hari itu, pesawat tempur pendudukan melancarkan serangan baru yang menargetkan sebuah rumah di kamp, ​​​​pada saat pendudukan mendorong bala bantuan baru yang menyerbu kota Jenin, dan mengerahkan tank di tembok apartheid.

Bentrokan bersenjata meletus antara pejuang perlawanan dan pasukan pendudukan di pinggiran kamp Jenin, sementara buldoser pendudukan menutup pintu masuk ke kamp.

Menurut saksi mata, pasukan pendudukan menyerbu kamp secara luas dan membidiknya dari beberapa sisi.

Jaringan listrik terputus dari lingkungan kamp Jenin dan lingkungan Al-Hadaf, di tengah seruan yang dibuat oleh masjid-masjid di Jenin yang meminta warga Palestina untuk mempertahankan kamp dan menghadapi intrusi pasukan pendudukan.

Warga Palestina membakar ban untuk menghalangi pengumpulan informasi melalui pawai, sementara perlawanan mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh drone pendudukan yang terbang di atas kamp, ​​dan menjadi sasaran peluru berat. (T/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.