Berlin, MINA – Berlin telah menutup empat dari lima konsulat Rusia di Jerman karena hubungan bilateral antara kedua negara mencapai titik terendah baru terkait perang Ukraina.
Pemerintah Moskow mengecam keputusan tersebut sebagai tindakan yang “dipikirkan dengan buruk” dan berjanji akan memberikan tanggapan.
Pada Rabu (31/5), Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, mereka telah memutuskan untuk secara drastis mengurangi kehadiran diplomatik Rusia di negara tersebut dan mengatakan kepada Kremlin untuk menutup empat dari lima konsulat Rusia yang saat ini beroperasi di negara tersebut pada bulan November.
Keputusan itu “dikomunikasikan kepada Kementerian Luar Negeri Rusia hari ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christofer Burger pada konferensi pers.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Dia menambahkan bahwa langkah itu dilakukan setelah Moskow membatasi 350 personel pemerintah Jerman yang diizinkan di Rusia.
“Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk mencabut izin operasi 4 dari 5 konsulat jenderal (Rusia) yang beroperasi di Jerman,” katanya.
Ia menekankan bahwa “pemerintah Rusia telah mengambil langkah yang ditujukan untuk meningkatkan ketegangan.”
Namun, kedutaan Jerman di ibu kota Moskow dan konsulatnya di Saint Petersburg tidak akan terpengaruh.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Sebelumnya pada bulan April, Berlin mengusir beberapa diplomat Rusia “untuk mengurangi kehadiran dinas intelijen”, mendorong tanggapan pembalasan dari Moskow, yang kemudian mengusir sekitar 20 staf kedutaan Jerman.
Sebelumnya pada bulan Mei, Berlin mengumumkan rencana untuk mengirimkan paket persenjataan besar-besaran ke Ukraina senilai 2,7 miliar euro dalam upaya terbarunya untuk semakin mendorong upaya perang pimpinan AS melawan Rusia.
Paket senjata Berlin untuk Kiev termasuk 20 kendaraan tempur infanteri Marder, 30 tank Leopard 1, 15 tank antipesawat Gepard, 200 drone pengintai, empat sistem antipesawat Iris-T tambahan termasuk amunisi, amunisi artileri tambahan dan lebih dari 200 tempur lapis baja dan kendaraan logistik.
Jerman, bersama dengan Amerika Serikat, telah menjadi salah satu pemasok persenjataan terbesar untuk militer Ukraina. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Mi’raj News Agency (MINA)