KADIN HARAPKAN ADA TEROBOSAN BARU DALAM EKONOMI KREATIF

KADIN

KADINJakarta, 30 Dzulhijjah 1435/24 Oktober 2014 (MINA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang membidangi Industri Kreatif dan MICE (Meeting, Incentive Travels, Convention, Exhibition) berharap kabinet Jokowi-JK dapat membuat terobosan baru pada kementerian .

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ekonomi Kreatif, Budyarto Linggowiyono mengatakan, sektor industri kreatif memiliki potensi yang sangat besar bagi terjadinya pemerataan pertumbuhan dan meningkatkan perekonomian nasional, seperti dilaporkan laman resmi KADIN dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Jumat.

Budyarto juga mengatakan, Pemerintah memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sektor penggerak yang dapat mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur sesuai dengan visi pembangunan Indonesia hingga 2025 mendatang.

Kadin mencatat, secara umum kontribusi industri kreatif dalam perekonomian Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2010 nilai Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) mencapai 185 triliun, jumlah ini terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 5 persen per tahun dalam kurun waktu 2010 – 2013 sehingga pada tahun 2013 mencapai 215 triliun rupiah.

Pada periode 2010 – 2013 industri kreatif rata-rata dapat menyerap tenaga kerja sekitar 10,6 persen dari total angkatan kerja nasional. Hal ini didorong oleh petumbuhan jumlah usaha di sektor industri kreatif pada periode tersebut sebesar 1 persen, sehingga jumlah industri kreatif pada tahun 2013 tercatat sebanyak 5,4 juta usaha yang menyerap angkatan kerja sebanyak 12 juta jiwa serta memberikan kontribusi terhadap devisa negara sebesar Rp 119 Triliun atau sebesar 5,72 persen dari total ekspor nasional.

Saat ini, menurut laporan KADIN ekspor karya kreatif Indonesia di tengah tahun mencapai Rp 63,1 Triliun atau tumbuh sebesar 7,27 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013.

Namun demikian, saat detik-detik susunan Kabinet Pemerintahan baru akan diumumkan, beredar informasi akan adanya perubahan rencana pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif menjadi hanya sebuah Badan Ekonomi Kreatif.

“Informasi ini tentunya merisaukan dan memupuskan harapan besar adanya perhatian khusus dan komitmen kuat dari pemerintahan baru atas perkembangan industri kreatif dan MICE di Indonesia,” ungkap Budyarto.

Pihaknya menyesalkan apabila rencana pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif dalam struktur kabinet baru dihilangkan, karena ini dikuatirkan menjadi bukti berubahnya “komitmen” terhadap Ekonomi Kreatif yang potensinya sangat besar.

Dalam hubungan itu, tetap mengusulkan agar Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi – JK tetap membentuk Kementerian Ekonomi Kreatif, karena bentuk Kementerian ‘khusus’ Ekonomi Kreatif merupakan solusi dan terobosan untuk membesarkan ekonomi kreatif dalam waktu cepat, dengan ditunjang alokasi SDM dan anggaran yang memadai yang mampu mensinergikan potensi sekaligus meniadakan hambatan yang ada.

“Jadi, jika Indonesia menghapuskan Kementerian Ekonomi kreatif, ini merupakan langkah mundur,” kata Budyarto.(T/P005/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0