Kobane, Suriah, 10 Jumadil Awwal 1437/18 Februari 2016 (MINA) – Kelompok bersenjata Kurdi di Suriah, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) membantah anggotanya melakukan serangan bom mobil di Ankara, ibukota Turki pada Rabu (17/2) malam.
“Meskipun semua memprovokasi dengan serangan oleh tentara Turki di perbatasan Rojava (area Kurdi Suriah), kami belum merespon dan dalam sejarah kami bertindak secara bertanggung jawab,” kata pernyataan YPG pada Kamis (18/2) membantah tudingan Pemerintah Turki. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pernyataan itu juga mengatakan, mereka tidak melakukan serangan militer dan orang-orang tahu bahwa tentara Turki dan pemerintahan Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah yang terbaik.
Sebelumnya, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menuding kelompok YPG Kurdi Suriah di belakang ledakan di Ankara yang menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 61 lainnya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam pidatonya pada Kamis di ibukota, Davutoglu menyalahkan serangan bunuh diri itu pada kelompok Suriah itu yang memiliki hubungan dengan kelompok PKK Kurdi Turki.
Dinyatakan pula telah ditangkap sembilan orang yang terkait dengan serangan itu setelah pengeboman. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama