Ketegangan Turki dan Israel Soal Gaza Berdampak ke Hubungan Perdagangan

Kantor Kementerian Luar Negeri Turki di Ankara. (Foto: Anadolu Agency)

Ankara, – Ketegangan antara dan terkait perang di berisiko bergulir menjadi perang dagang habis-habisan, mengancam ekonomi yang saling menguntungkan yang telah lama dipupuk, bahkan ketika kedua negara bertengkar karena isu-isu politik.

Dikutip dari VOA, Jumat (12/4), Kementerian Turki pada Selasa (9/4) mengumumkan pembatasan baru untuk mengekspor 54 kelompok produk, termasuk aluminium, baja, beberapa produk konstruksi, bahan bakar jet, dan pupuk kimia, ke Israel.

Pergeseran Kebijakan

Beberapa pakar menilai Turki secara historis senantiasa memisahkan masalah politik dengan hubungan perdagangan dalam sikapnya terhadap Israel. Namun pengumuman baru-baru ini menunjukkan adanya pergeseran kebijakan.

Peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) di Israel, Gallia Lindenstrauss, kepada VOA mengatakan, keputusan Turki itu mendapat sambutan negatif di Israel karena kedua negara adalah mitra dagang yang penting.

Baca Juga:  Turkiye Kecam Veto AS di DK PBB Halangi Pengakuan Negara Palestina 

Sampai sekarang, Ankara telah menempatkan pembatas yang tegas antara ketegangan di tingkat politik dan hubungan dagang.

Pembatasan tersebut dilakukan sehari setelah Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel telah mencegah Turki untuk menyalurkan bantuan ke Gaza.

Dia menyatakan Turki akan mengambil tindakan terhadap Israel sampai ada gencatan senjata dan aliran bantuan permanen ke wilayah tersebut.

Israel belum menanggapi pernyataan Fidan tersebut.

Perdagangan dengan Israel

Dalam sebuah posting di X, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan, “kami akan merespons dengan tepat dan menyiapkan daftar tambahan produk yang akan dicegah oleh Israel untuk diekspor ke Turki.”

Makovsky mengatakan bahwa perdagangan antara Israel dan Turki dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi “semakin tidak seimbang dan tidak menguntungkan Turki.”

Baca Juga:  Profesor di Washington Masuk RS usai Dipukul Polisi saat Demo Pro-Palestina

Kedua negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada 1996. Menurut Institut Statistik Turki yang dikelola pemerintah, ekspor Turki ke Israel pada tahun 2023 bernilai $5,4 miliar. Sementara impor Israel ke Turki pada tahun yang sama bernilai $1,6 miliar.

Beberapa pakar mengatakan pembatasan tersebut akan berdampak luas pada sektor konstruksi Israel.

Lindenstrauss dari INSS mengatakan kepada VOA, mengenai beberapa bahan, seperti semen, Israel sangat bergantung pada impor dari Turki.

“Israel bisa mencari alternatif, tapi harganya lebih mahal, dan mungkin perlu waktu hingga menemukan pengganti yang sesuai,” ujarnya.

Menurut Israel Builders Association, Israel mengimpor sekitar 70% bahan bangunan besi dan kebutuhan semennya dari Turki.

Baca Juga:  Erdogan Desak Muslim Bersatu Hentikan Genosida Israel di Gaza

Turki juga merupakan salah satu penyedia baja utama bagi Israel.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.