Ketua DMI, “Usut Tuntas Pelacuran LGBT”

Jakarta, 2 Dzulhijjah 1437/3 September 2016 (MINA)  – Ketua Bidang Sarana, Hukum, dan Wakaf Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Natsir Zubaidi meminta aparat hukum mengusut tuntas pelacuran Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang melibatkan anak-anak.

Ia mengatakan, masjid harus mampu memberikan ruang kepada anak-anak untuk melindungi dan menyalurkan bakat dan kreatifitas anak.

“Saya memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah membongkar kasus ‘pelacuran LGBT ‘ yang melibatkan anak dibawah umur. Saya harap kasus ini di usut tuntas dan ditindak terutama orang dewasa yang terlibat,” kata Natsir kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Sabtu (3/9) pagi.

Natsir menambahkan, kejadian tersebut sungguh memprihatikan, sebab disamping prostitusi merupakan bentuk dari penyimpangan jiwa seperti melibatkan anak untuk ditawarkan kepada pria penyuka sesama jenis/LGBT.

Baca Juga:  [BEDAH BERITA MINA] Tragedi Nakbah, Bagaimana Masa Depan Palestina

“Hal tersebut jelas-jelas telah mengorbankan dan menghancurkan masa depan anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” tegas Natsir.

Nasir menyerukan agar orang tua bersegera melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak mereka, karena Islam melarang orang tua jika meninggalkan generasi yang lemah.

Natsir yang juga anggota Dewan Pertimbangan MUI mengharapkan, agar pengurus masjid memberikan ruang kepada anak-anak agar bisa menyalurkan bakat dan kreatifitasnya, misalnya ada Taman Pendidikan Al Quran (TPA), TK Islam dan halamannya tempat bermain secara fisik.

“Para Khatib dan mubaligh juga agar materi dalam pengajian dan khutbahnya menyampaikan hal tentang tanggungjawab keluarga dan masyarakat terhadap pendidikan anak, dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari kegiatan yang negatif dan perilaku yang menyimpang,” pungkas Natsir. (L/P002/R02)

Baca Juga:  Tiba di Madinah, Jamaah Haji Kloter Lima Sujud Syukur Setelah Pesawatnya Alami Gangguan Mesin

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Bahron Ansori