Ketua DPR RI: Impor Beras Tak Boleh Berlanjut

Jakarta, MINA – menegaskan, Indonesia merupakan negara agraris dan ia tak mau terus berlanjut.

“Nawacita Presiden Jokowi di bidang pertanian, salah satunya adalah terciptanya swasembada pangan untuk lima komoditas dalam jangka waktu lima tahun. Maka kegiatan hari ini adalah bentuk atau ikhtiar nyata untuk mewujudkan swasembada tersebut,” tegas Bamsoet, panggilan akrabnya, sambil menyemangati para petani dalam panen raya di Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (29/1).

Dikutip dari rilis DPR RI, ia mengatakan, angka produksi padi nasional pada 2017 mencapai 81.382.451 ton. Angka itu meningkat 2,56 persen dibanding produksi 2016 yang menyentuh 79.354.767 ton.

Baca Juga:  Katering Jamaah Haji Gunakan Lebih 70 Ton Bumbu Indonesia

“Hal ini tentu sangat menggembirakan kita semua,” ujarnya di acara yang juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Bahkan, politisi F-PG itu merasa optimistis pertanian di Indonesia makin maju sehingga para petaninya kian sejahtera.

“Para petani adalah pejuang dan pahlawan. Bayangkan kalau saudara mogok tidak menanam padi, Jakarta akan kacau balau,” imbuhnya.

Bamsoet secara khusus juga memuji program peningkatan rasio lahan pertanian dari 0,3 hektare per kepala keluarga menjadi 2 hektare per kepala keluarga. Ia meyakini program itu akan mampu menggenjot angka produksi padi pada tahun mendatang.

“Hal itu merupakan salah satu program Nawacita Presiden Jokowi yang harus terus diupayakan, sehingga ke depan petani kita tidak lagi menjadi petani miskin dengan lahan terbatas, tetapi menjadi petani yang sejahtera dengan lahan yang memadai, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan padi nasional untuk berswasembada,” tegasnya. (R/R05/RS1)

Baca Juga:  Dukung Wisata Ramah Muslim, LPPOM Fasilitasi Sertifikasi Halal 744 UMK

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.