Ketua Pelaksana BWI: Wakaf Perkuat Ekonomi Nasional

Surabaya, MINA – Ketua Pelaksana (BWI) Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh menyampaikan bahwa dengan berkontribusi memajukan wakaf diharapkan dapat memperkuat ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Nuh saat menjadi keynote speech dalam Seminar Sosialisasi Waqf Core Principles (WCP) di Oakwood Hotel, Surabaya, Sabtu (22/6).

Menurutnya, potensi wakaf Indonesia sebenarnya luar biasa. Terutama, karena jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai sekitar 267 juta jiwa dan 87% beragama Islam atau sekitar 230 juta.

“Jika 200 juta saja dari penduduk Islam tersebut bisa berwakaf Rp 10.000,- saja setiap bulan, maka akan terkumpul sekitar Rp 2 trilyun atau dalam setahun bisa mencapai Rp 24 trilyun. Luar biasa,” ujarnya.

Ia menegaskan, potensi yang demikian itu merupakan tantangan bagi seluruh umat Islam Indonesia untuk bisa dijadikan sebagai kekuatan riil wakaf Indonesia.

‘’Kalau semua itu bisa dijadikan suatu kekuatan yang riil, sungguh wakaf akan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia yang luar biasa. Dan, itu bukan tidak mungkin, karena di negara-negara yang berhasil membangun wakaf, ternyata telah banyak bermanfaat bagi kekuatan ekonominya. Insya Allah, ekonomi Indonesia akan bisa seperti itu,’’ tegas Mohammad Nuh.

WCP merupakan prinsip-prinsip manajemen pengelolaan wakaf yang dirumuskan bersama oleh BWI dan Bank Indonesia (BI) kemudian dilaunching saat berlangsung World Bank Meeting 13 Oktober 2018 di Nusadua, Bali.

Dengan prinsip-prinsip WCP diharapkan pengelolaan wakaf lebih terarah dan berkembang dengan baik serta bisa dipertanggungjawabkan. Karena wakaf adalah harta milik Allah yang harus dikelola dan manfaatnya bisa dirasakan para mauquf alaih atau penerima manfaat dari hasil pengembangan harta wakaf.

Acara seminar ini cukup istimewa, karena bersamaan dengan ulang tahun ke 60 Ketua BWI yang kelahiran Surabaya tersebut, sekaligus peluncuran buku biografinya. Buku ini akan diwakafkan oleh mantan Rektor ITS Surabaya itu untuk BWI. (R/Ais/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)