Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Penghafal Al-Quran Asal Jawa Tengah Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab

Rendi Setiawan - Jumat, 20 Mei 2022 - 19:35 WIB

Jumat, 20 Mei 2022 - 19:35 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Berkesempatan meniti karir dan menimba ilmu hingga ke luar negeri menjadi keinginan banyak orang, apalagi bisa mengharumkan nama negara di kancah dunia.

Muhammad Khoirussani, penghafal Alquran asal Boyolali, Jawa Tengah bertugas menjadi imam masjid Bilal bin Rabah di Kota Ra’sul Khaimah, Uni Emirat Arab (UEA) sejak tahun 2017 hingga saat ini.

Dalam webinar Obrolan Seputar Soal Islam (OBSESI) bertema Sosialisasi Seleksi Imam Masjid UEA, Khairussani mengaku mendapat banyak fasilitas dan pengalaman selama tinggal di UEA. Selain secara spiritual, ia juga mendapat kesempatan untuk meningkatkan ilmu agama.

“Kementerian di UEA memiliki program khusus untuk meningkatkan kualitas para imam, seperti qiraah, sanad, dan kajian umum yang membahas kitab-kitab karya ulama,” katanya pada acara yang disiarkan melalui channel youtube Bimas Islam TV, dalam siaran persnya.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Dari sisi finansial, pemerintah UEA sangat detail dan perhatian terhadap kesejahteraan para imam masjid. “Di sini ada tiga kepangkatan yakni musyrif (pendamping), muazin, imam, dan tingkat paling tinggi adalah imam jami. Meski setiap tingkatan tersebut ada perbedaan gaji, tapi Alhamdulillah semuanya ditanggung kesejahteraannya,” jelasnya.

“Kami juga mendapat fasilitas asuransi kesehatan, tempat tinggal yang layak, dan sejumlah fasilitas lain yang membuat anak dan istri saya nyaman tinggal di sini,” kisahnya.

Selain itu, ia juga mengaku mendapat pelajaran berharga tentang kebudayaan dan cara bermuamalah dari orang-orang Arab.

“Alhamdulillah kami mendapat fasilitas yang sangat layak dan dijamin semua kebutuhannya, sehingga para imam di sini fokus menjalani tugasnya. Maka kami mengajak kepada seluruh penghafal Quran di Indonesia, jangan takut untuk berkiprah di UEA,” pungkasnya.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Sebagai informasi, saat ini Kemenag sedang membuka pendaftaran seleksi imam masjid untuk Uni Emirat Arab (UEA). Pendaftaran dibuka hingga 30 Mei 2022.

Adapun syarat dan ketentuan peserta seleksi sebagai berikut:

1. Hafal Alquran 30 Juz

2. Sehat jasmani dan rohani

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

3. Menguasai ilmu tajwid (teori dan praktik)

4. Dapat berkomunikasi dalam Bahasa Arab

5. Memahami hukum fikih

6. Memiliki suara yang fasih dan merdu

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

7. Tidak bergabung dalam partai politik

8. Memiliki keterampilan retorika dakwah dan berkhutbah

9. Berakhlak mulia

10. Berfaham ahlus sunnah wal jamaah dengan manhaj wasathiyah

Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas

11. Usia minimal 21 tahun/sudah menikah

Calon imam yang memenuhi syarat bisa mengikuti seleksi dengan mendaftar di http://bimasislam.kemenag.go.id pada menu Seleksi Imam Masjid dengan melampirkan file berikut:

1. KTP

2. KK (Kartu Keluarga)

Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III

3. Ijazah terakhir

4. Sertifikat/Keterangan hafal 30 juz dari Lembaga Pendidikan /Organisasi Tahfidz

5. Rekomendasi dari Lembaga Pendidikan Islam atau Ormas Islam. (L/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Indonesia
Indonesia
Indonesia