Aden, MINA – Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengakhiri pembatasan yang berusia delapan tahun atas impor yang menuju pelabuhan selatan Yaman, kata pihak berwenang yang diakui secara internasional, sebagai sebuah tanda bahwa pembicaraan damai berkembang dengan kelompok Houthi di utara.
Ini mengikuti pelonggaran pembatasan pada bulan Februari terhadap barang-barang komersial yang memasuki pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi, pelabuhan utama negara itu, di saat pihak yang bertikai di Yaman bekerja untuk mengembalikan kesepakatan gencatan senjata yang telah ditengahi PBB.
Dikutip dari The New Arab pada Sabtu (8/4/2023), Pemerintah Yaman yang didukung Saudi yang berbasis di Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam (6/4/2023), kapal-kapal komersial akan diizinkan untuk berlabuh langsung di pelabuhan selatan, termasuk Aden, dan semua barang akan dibersihkan, dengan beberapa pengecualian.
Abu Bakar Adeed, Wakil Kepala Kamar Dagang Yaman, mengatakan, kapal tidak harus berhenti di pelabuhan Jeddah Saudi di Laut Merah untuk pemeriksaan keamanan. Ini untuk pertama kalinya sejak koalisi yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Langkah-langkah untuk meningkatkan aliran barang ke pelabuhan-pelabuhan di seluruh negeri tampaknya menjadi indikasi kemajuan dalam pembicaraan langsung antara Arab Saudi dan gerakan Houthi yang didukung Iran, yang berjalan sejajar dengan upaya perdamaian PBB.
Houthi yang menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari ibu kota Sanaa pada akhir 2014, adalah otoritas de facto di Yaman Utara. Houthi mengatakan bahwa mereka memerangi sistem korup dan agresi asing.
Namun, konflik di wilayah tersebut secara luas dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, yang baru -baru ini setuju untuk memulihkan hubungan yang terputus pada tahun 2016 dalam sebuah langkah yang dipandang mendukung upaya perdamaian di Yaman. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)