Minnesota, 14 Jumadil Akhir 1436/3 April 2015 (MINA) – Sebuah kelompok Muslim di Universitas Minnesota mengundang rekan-rekan mereka memakai jilbab selama sehari untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya jilbab dalam Islam.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak tahu mengapa kita harus memakai jilbab,” seorang anggota komite Islam Awareness Week, Inari Mohammed mengatakan kepada harian Minnesota seperti dilaporkan On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (3/4).
“Dan aksi ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan,” tambahnya.
Acara yang diselenggarakan pada Selasa (31/3) ini dihadiri oleh lebih dari 350 mahasiswa yang menutupi rambut mereka dengan jilbab di depan Coffman Union.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Ini adalah salah satu dari beberapa acara yang diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Al-Madinah (AMCC) dan Himpunan Mahasiswa Islam untuk merayakan Islam Awareness Week dan membantu membersihkan kesalahpahaman tentang Muslim.
Mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya jilbab dalam Islam, kelompok mahasiswa tersebut berharap pekan ini dapat menjelaskan aspek-aspek budaya mereka dan mengatur dasar bagi masyarakat yang lebih baik bagi umat Islam di kampus.
Ketua AMCC, Nora Nashawaty mengatakan, hal itu memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki banyak kesalahpahaman tentang kehidupan sehari-hari Muslim, dengan menonton di TV yang mengucapkan Allahu Akbar, istilah Arab yang berarti Allah Maha Besar, dengan karakter teroris.
“Kami mengatakan bahwa ketika kami berdoa dan saya mengucapkan dengan keras, seseorang mungkin berpikir saya akan melakukan sesuatu yang mengerikan,” kata Nashawaty.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Karena tingginya jumlah mahasiswa Muslim di kampus, program ini diharapkan bisa menghapus semua kesalahpahaman tentang iman mereka.
Mahasiswa senior jurusan Linguistik, Ben Slye yang menghadiri diskusi tentang arti kesederhanaan, mengatakan, dirinya tidak tahu tentang interaksi yang baik, seharusnya saya ada rasa saling memiliki dengan umat Islam dan saya ingin membangun hubungan tersebut.
Mahasiswa lainnya dari fakultas ilmu sosial, Samsam Muhamad mengatakan, memakai jilbab adalah untuk mematuhi ajaran Al-Quran dan sebagai pilihan hidup.
“Ini keamanan bagi saya. Saya merasa terlindungi dan saya merasa aman jika memakai jilbab,” tuturnya.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Bagi saya, saya merasa batin saya damai, saya benar-benar merasa lengkap,saya merasa tenang ketika saya memakai hijab,” tambahnya. (T/P006/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan