Membongkar Narasi Kebohongan Israel (Bagian 1)

Foto: Tangkap Layar X

Sejak melakukan pendudukan di tanah , banyak propaganda atau bahkan kebohongan yang terus didengungkan oleh entitas pendudukan itu.

Tidak sedikit masyarakat awam bahkan dunia internasional termakan atau terpengaruh oleh pernyataan yang tidak sesuai dengan logis dan fakta-fakta.

Israel bahkan tidak tanggung-tanggung mengutip dari dalil-dalil kitab sucinya untuk membenarkan tindakan jahatnya.

Oleh karena itu, Umat Islam dan seluruh umat manusia yang peduli terhadap kemanusiaan harus bisa membentengi diri dari propaganda-propaganda yang di buat oleh Zionis dan lebih baik bisa membantahnya.

Berikut ini adalah bantahan untuk membongkar kebohongan atau klaim yang dibuat oleh Israel, seperti dikutip dari video yang dibagikan oleh akun Richard Methurst di X, Rabu (15/11).

1. Israel mengklaim adalah organisasi teroris

Hal ini tidak benar. Berdasarkan Konvensi Jenewa, jika orang yang hidup di bawah pendudukan militer, mereka mempunyai hak untuk menolak dengan menggunakan segala cara yang diperlukan, termasuk perjuangan bersenjata, seperti melempar batu atau menembakkan roket.

Baca Juga:  Timnas Indonesia U-23 Jalani Latihan Perdana di Prancis

Selain itu, faktanya bahwa Israel adalah penjajah yang datang menduduki Palestina, sedangkan rakyat Palestina, termasuk Hamas atau para pejuang gerilya merupakan penduduk asli wilayah tersebut, jadi mereka bukanlah teroris seperti yang Israel dan sekutunya selama ini tuduhkan.

2. Israel mengklaim bahwa Hamas menembakkan roket terhadap warga sipil tanpa arah jelas

Hal ini tidak benar. Bahwa setiap orang Israel baik pria maupun wanita diwajibkan bergabung menjadi tentara Israel. Mereka harus tetap menjadi tentara sebagai cadangan sampai mereka berusia 40 tahun, terkadang lebih.

Jadi bisa dikatakan bahwa Hamas melakukan penembakan terhadap warga sipil tidaklah benar, karena semua warga Israel telah bergabung menjadi tentara tidak bisa dikatakan warga sipil pada saat yang bersamaan.

Jangan lupa bahwa para pemukim Israel juga dipersenjatai. Warga Israel merupakan salah satu masyarakat yang paling termiliterisasi di planet ini.

Bahkan, para pemukim Israel membunuh warga Palestina tanpa konsekuensi apa pun. Sementara itu, tentara Israel berada tepat di belakang para pemukim untuk melindungi mereka.

Baca Juga:  OKI Apresiasi Peran Gambia dalam Membela Rohingya

3. Israel mengklaim bahwa Hamas menyerang mereka pada 7 Oktober, oleh karena itu Hamas yang memulai perang

Sejarah tidak dimulai pada 7 Oktober. Operasi perlawanan yang dilakukan Hamas merupakan reaksi terhadap blokade Israel atas yang telah berlangsung sejak 2007 dan pendudukan Israel atas Palestina yang telah berlangsung selama 75 tahun.

4. Israel mengklaim bahwa orang Palestina dan Arab membenci orang Yahudi

Ini tidak masuk akal. Ada Arab Yahudi, Arab Kristen, Arab Muslim dan mereka selalu hidup damai satu sama lain selama ribuan tahun. Agama-agama ini lahir di wilayah yang sama. Sebenarnya bangsa Arab punya masalah dengan Israel, bukan dengan orang Yahudi.

Israel adalah penjajah dengan artian mengusir orang-orang Arab dan merampas tanah mereka.

5. Israel mengklaim orang-orang yang mengkritik Israel adalah pembenci Yahudi

Ini tidak benar. Ada perbedaan besar antara Yahudi dan Israel. Yudaisme adalah sebuah agama sedangkan Zionisme adalah ideologi politik dan Israel didirikan atas dasar Zionisme.

Baca Juga:  Belgia Dukung Tawaran Keanggotaan Palestina di PBB

Ada orang-orang Yahudi yang mendukung Palestina melawan Israel dan ada juga Zionis seperti Joe Biden yang mendukung Israel dan mereka bukan orang Yahudi.

6. Israel mengklaim bahwa jika Anda mengkritik Israel, Anda anti-semit

Ini tidak benar dan tidak jujur. Israel hanya mengatakan ini untuk membungkam dan menyerang orang-orang yang mengkritik mereka. Pemerintah bahkan menggunakan ini untuk melawan Sekjen .

Israel sering menyalahgunakan ingatan akan Holocaust dan menyalahgunakan istilah anti-semit. Banyak orang Israel bahkan bukan orang Semit, Netanyahu sendiri dan semua Perdana Menteri Israel sebelumnya berasal dari Rusia, Ukraina, Polandia atau Amerika Serikat.

Mereka dikenal sebagai Nazi dan mereka bukan orang Semit hanya karena mereka berbicara bahasa Ibrani, ingat orang Arab juga orang Semit, jadi ketika orang Arab mengkritik Israel, itu berarti mereka mengkritik diri mereka sendiri. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.