Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan mengadakan rangkaian kunjungan ke India, Sri Langka, Maldives dan terakhir Indonesia mulai 25 – 30 Oktober 2020.
Hal itu disampaikan dalam press breafing pada Kamis (22/10) oleh Wakil Asisten Sekretaris untuk Urusan Asia Selatan dan Tengah Dean Thompson dan Asisten Sekretaris untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik David Stilwell.
Thompson mengatakan, Pompeo akan bertolak pada hari Ahad (25/10) dan tiba di New Delhi, India, pada hari Senin (26/10) untuk kemudian melanjutkan kunjungan ke negara lainya.
“Perhentian terakhir kami adalah di Jakarta, di mana beliau (Mike Pompeo) akan bertemu dengan Presiden (Joko Widodo) dan juga mitranya, Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi),” katanya.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
“Kami berharap dapat memperkuat hubungan dengan sahabat dan mitra kami. Menekankan komitmen kami yang mendalam terhadap Indo-Pasifik dan memajukan visi kami untuk kemitraan jangka panjang dan kemakmuran di kawasan ini,” ujar Thompson.
Stilwell menambahkan, Indonesia menjadi negara yang penting karena banyak alasan, diantaranya adalah negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan merupakan pilar Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“Indonesia berada di lokasi yang sangat penting dan strategis. Amerika Serikat dan Indonesia memiliki visi tatanan berbasis aturan di Asia Tenggara, dan Amerika Serikat adalah pendukung kuat kedaulatan Indonesia,” kata Stilwell.
“Indonesia adalah anggota masyarakat internasional yang aktif dan bertanggung jawab. Ia adalah mitra penting di Dewan Keamanan PBB dan memainkan peran kepemimpinan bersejarah di ASEAN. Suara yang kuat bagi umat Islam di seluruh dunia. Indonesia adalah contoh kebebasan dan toleransi beragama,” tambahnya.
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah
Menlu AS itu juga akan bertemu dengan perwakilan bisnis AS di Jakarta untuk mengeksplorasi bagaimana dua ekonomi besar (AS – Indonesia) dapat lebih memperdalam hubungan perdagangan dan investasi bilateral.
“Salah satu prioritas bilateral kami adalah membantu Indonesia dalam memerangi COVID-19, dan kami bangga telah menyumbangkan 1.000 ventilator yang memungkinkan rumah sakit di Indonesia menyelamatkan nyawa pasien yang sakit kritis,” kata Stiwell.
“Terlepas dari tantangan yang dihadapi kedua negara kita dengan pandemi COVID-19, kami terus memperdalam kemitraan kuat kami dalam beberapa bulan terakhir. DFC, CEO Development Finance Corporation Adam Boehler dan perwakilan dari badan ekonomi pemerintah AS lainnya akan berada di Jakarta beberapa hari sebelum Sekretaris, bekerja untuk mewujudkan visi DFC tentang kemitraan ekonomi bilateral yang lebih kuat,” pungkasnya. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan