Jakarta, 15 Jumadil Awwal 1438/12 Februari 2017 (MINA) – Lembaga bantuan medis dan kedaruratan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirimkan tim penilaian awal (assessment) untuk memantau dampak yang terjadi pada korban sumbawa/">banjir Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sambelia di Kabupaten Lombok Timur.
“Tim sudah bergerak sejak Jumat untuk menghimpun data korban sementara dan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan di Sumbawa,” tulis pernyataan MER-C yang diterima MINA, Ahad (12/2).
Sedangkan untuk menuju lokasi Sambelia, tim baru diberangkatkan Sabtu malam (11/2). Tim diwakili oleh dr. Decky Aditya Z yang berangkat bersama tim Bantuan Medis BUMI GORA Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (TBM–BG FK UNRAM).
Hujan deras yang berlangsung selama lima hari berturut-turut menyebabkan sungai-sungai meluap di Sumbawa dan Sambelia. Akibatnya, tujuh kecamatan terendam banjir. Banjir di Sambelia mengakibatkan putusnya jembatan di kota kecamatan sehingga menyulitkan akses dari kecamatan terdekat di Pringgabaya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Tujuh kecamatan yang terendam banjir yaitu Kecamatan Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Unter Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir. Banjir terjadi sejak Senin (6/2) hingga Sabtu (11/2)
Menurut laporan MER-C, akses utama jembatan menuju Sambelia terputus hingga mengakibatkan kecamatan Sambelia saat ini terisolir. Untuk menuju Sambelia harus melewati jalan alternatif, yakni melewati jalur utara pulau Lombok dengan perbadaan jarak 95 km.(T/M07/RE1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia