Jeddah, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berencana menggelar Musyawarah Sains dan Teknologi pertama saat Konferensi Tingkat-Tinggi (KTT) organisasi itu, yang akan diselenggarakan di ibukota Pakistan, Islamabad, di akhir April 2015 mendatang.
Pertemuan sains dan teknologi itu akan membahas kemungkinan peneletian ruang angkasa dalam waktu dekat sebagai bagian dari program bersama negara-negara anggota OKI.
Selama pertemuan persiapan di Jeddah, Komite Tetap Ilmiah dan Teknologi OKI (COMSTECH) mengajukan lembar kerja, yang merekomendasikan pembentukan tim ilmuwan dan insinyur yang memiliki pengalaman dan visi untuk menyukseskan misi tersebut, International Islamic News Agency (IINA) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, Jumat.
COMSTECH mengungkapkan, ada kecenderungan untuk membentuk program bersama yang besar guna mempromosikan dan mengambil keuntungan dari penelitian multi-disiplin dalam fisika, matematika, kimia, biologi, perubahan iklim, satelit, oseanografi, ilmu bumi dan inovasi teknologi lainnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
COMSTECH mendesak negara-negara OKI, merancang dan meluncurkan satelit mini untuk aplikasi penginderaan jauh seperti perkiraan panen, manajemen bencana, penyelamatan di laut dan ramalan cuaca.
Selain itu, COMSTECH juga mendesak mereka untuk menggunakan aplikasi penginderaan jauh dalam percobaan pada ruang plasma, partikel terionisasi, pergeseran kutub magnet, verifikasi data komunikasi, percobaan biologi dan pengujian bahan dalam kondisi ruang, selain pemetaan sumber daya dan lautan dan laut sekitar pantai negara-negara OKI, dan mengirim tim gabungan ke Antartika.
COMSTECH percaya, partisipasi dari banyak negara dalam merancang, melaksanakan dan mengoperasikan program ini secara kolektif akan memberikan kontribusi pada pengurangan beban keuangan pada negara-negara peserta, dan akan menyebabkan kerjasama yang lebih baik dan membangun kemampuan kolektif yang mewakili visi semua anggota OKI. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah