Jenewa, 6 Rajab 1437/15 April 2016 (MINA) – Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan bahwa ia sedang mengejar agenda transisi politik untuk Suriah.
De Mistura menjadi tuan rumah dalam perundingan damai Suriah di Jenewa. Ia bertemu dengan delegasi pemerintah dan oposisi Suriah secara terpisah, tanpa ada pertemuan tatap muka antara kedua delegasi.
Dalam beberapa hari mendatang akan dilakukan “pembicaraan kedekatan”, demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pemimpin delegasi oposisi Suriah, Asaad Al-Zoubi mengatakan, pembentukan badan transisi adalah prioritas utama dalam putaran perundingan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Namun, pada sehari sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad telah mengesampingkan negosiasi terkait nasib Presiden Bashar Al-Assad.
Mekdad mengatakan, ide untuk melenyapkan Assad dari pemerintahan “tidak akan pernah diterima”.
Sebelum pertemuan di Jenewa, de Mistura melakukan perjalanan ke Damaskus yang didukung Rusia dan Iran.
Seiring dimulainya pembicaaan damai Suriah di Jenewa, pemerintah Assad menggelar pemilihan parlemen di daerah yang dikuasai pemerintah.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Namun, pelaksanaan pemilu tersebut dikritik keras oleh oposisi karena jutaan warga Suriah terusir dari negeri mereka dan tidak dapat memilih.
Pemerintah Rusia dan Iran telah menyuarakan dukungannya terhadap pemilu sepihak itu. Pemerintah Moskow mengatakan, pemilihan diperlukan untuk menopang struktur negara yang ada hingga pembicaraan damai membuka jalan bagi pemilihan baru. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama