Gaza, MINA – Satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza yang diblokade akan ditutup pada Selasa (18/8) sehingga daerah Gaza pesisir akan mengalami kegelapan total karena tindakan hukuman baru Israel menyebabkan tak ada lagi bahan bakar.
Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Tenaga Listrik Palestina mengatakan, seperti dikutip dari Palestinepost24, bahwa satu-satunya pembangkit listrik yang tersisa di Gaza akan dihentikan karena tidak ada lagi bahan bakar.
“Pembangkit listrik akan ditutup sepenuhnya pada hari Selasa ketika bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya habis,” demikian pernyataan itu.
Menurut laporan itu, sejak 2018, listrik Gaza hanya tersedia delapan jam per harinya.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Sebelum tanggal tersebut, Gaza hanya memiliki empat jam listrik setiap hari karena pengepungan Israel yang ketat.
Jauh sebelumnya pada tahun 2006, pendudukan Israel mengebom satu dari tiga turbin pembangkit listrik tersebut dan Israel sejauh ini mencegah perbaikannya.
Penjajah Zionis Israel telah menahan masuknya pasokan bahan bakar untuk Gaza, sehingga kesulitan energi listrik masih terus-menerus dirasakan penduduk Gaza. (T/R12/P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza