Chicago, 7 Syawwal 1438/1 Juli 2017 (MINA) – Para pemimpin Muslim Amerika Utara mengecam larangan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap komunitas Muslim dari enam negara.
Menurut Pemimpin Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) yang mengklaim sebagai kelompok advokasi Muslim terbesar di benua itu, retorika Trump terhadap Muslim pada akhirnya akan terbukti melanggar hukum.
Versi terbatas larangan perjalanan yang dikeluarkan oleh Trump, untuk sementara melarang pengungsi dan wisatawan dari Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman sejak hari Kamis (29/6), setelah Mahkamah Agung AS mengizinkannya kembali sambil menunggu audiensi penuh pada bulan Oktober.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Administrasi Trump mengatakan, larangan tersebut diperlukan untuk mencegah teroris masuk ke negara tersebut.
“Pernyataan dan retorikanya telah menyebabkan kerugian besar bagi komunitas Muslim Amerika,” kata Presiden ISNA Azhar Azeez pada sebuah acara konvensi di Chicago pada hari Jumat (30/6). Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal