PERAN JURNALIS DAN MEDIA ISLAM DALAM PEMBEBASAN AL-AQSA

oleh Syarif Hidayat*

Syarif-HidayatPembebasan Masjid Al-Aqsa merupakan kewajiban bagi seluruh Umat Islam termasuk kaum muslimin yang berprofessi sebagai jurnalis dan yang begerak dibidang perusahaan media (publishers), terutama dalam menyebarluaskan informasi yang akurat tentang kejadian yang sebenarnya di Israel (tanah Palestina yang diduduki Zionis Israel). Hal ini bisa dilihat dari sudut pandang yang Islami dan mengcounter (melawan) pemberitaan negatif tentang dunia Islam oleh media barat, dimana sebagian besar dikuasai Zionis Yahudi atau media internasional yang dikuasai lobi Zionis.

THE REALITY:THE WESTERN MEDIA APPLIES DOUBLE STANDARDS POLICY:

The Western mainstream media apply a policy of controlled news reporting on their domestic problems and at the same time they apply the lies and biased news reporting on international affairs especially on Islam, the Muslim World, the Middle East Conflict and international terrorism.

The Zionist-controlled Western Media circus‘ biased news reporting on the Muslim World, the Middle East conflict and international terrorism create fear and xenophobia. This situation leads to more xenophobia including Islamophobia in the US and the other Western Countries that influence not only the general public but also the government officials in the individual western countries.

KENYATAAN YANG KITA HADAPI SAAT INI: MEDIA BARAT TERAPKAN STANDAR GANDA!

Media-media utama Barat pimpinan AS menerapkan kebijakan pemberitaan terkontrol pada masalah dalam negeri mereka dan saat bersamaan mereka menerapkan kebohongan dan pelaporan berita bias tentang urusan internasional terutama tentang dunia Islam, kaum Muslimin, konflik Timur Tengah dan terorisme internasional.

Media-media utama Barat yang dikendalikan sirkus Zionis sengaja melakukan dan menyebarkan kebohongan yang besar dalam setiap pelapoaran beritanya. Tujuannya jelas untuk menyudutkan umat Isalam dan meciptakan isu terorisme internasional agar terjadi ketakutan dan xenophobia. Situasi ini menyebabkan timbulnya lebih banyak xenophobia termasuk Islamophobia di AS dan negara-negara Barat lainnya yang mempengaruhi tidak hanya masyarakat umum tetapi juga para pejabat pemerintah di negara-negara barat yang bersangkutan.

Bagaimana pemberitaan media massa Indonesia tentang Palestina dan Timur Tengah serta Dunia Islam?

Keadaan media massa di Indonesia juga sangat menyedihkan. Kalau kita melihat bagaimana media Indonesia bersikap terhadap kejadian-kejadian yang menjadi isu internasional di dunia Islam. Saya merasakan pemberitaaan sebagian media besar di Indonesia, baik TV maupun surat kabar cenderung terbawa menari diatas irama genderang yang dimainkan pers Barat yang dikuasai Yahudi terutama dalam pemberitaan mereka mengenai TERORISME dan masalah Timur Tengah serta Dunia Islam yang sangat merugikan dunia Islam.

Mereka tidak mampu menampilkan pemberitaan yang mencerminkan sebagai media Indonesia yang merupakan negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam dan memberikan penjelasan kepada dunia bahwa Islam nenentang terorisme serta mengcounter/melawan pemberitaan media Barat yang negatif tentang dunia Islam. Perlakuan yang tidak adil dari media Barat pimpinan Amerika yang dikuasai pemodal Zionis dan media dunia termasuk media yang di Indonesia yang dipengaruhi lobby Zionis terhadap dunia Islam dan umat Muslim bukan hal baru bagi banyak orang.

Kantor Berita Mi’raj

Alhamdulillah sekarang di Indonesia telah berdiri kantor berita yang berasaskan Islam yakni Mi’raj News Agency (MINA) yang melayani pemberitaan internasional dalam tiga bahasa: Bahasa Indonesia, Inggeris dan Arab. MINA (Mi’raj News Agency) secara resmi diluncurkan oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Marzuki Alie dan Pemimpin Umum MINA, Muhyiddin Hamidy, di Jakarta, 18 Desember 2012.

MINA dapat berperan mempercepat pengakuan Palestina merdeka dan menjadi anggota tetap dalam Majelis Umum PBB. Kehadiran MINA juga diharapkan menjadi acuan untuk mendapatkan berita yang benar (akurat) tentang kejadian kejadian di dunia Islam.

MINA (Mi’raj News Agency) dengan alamat situs www.mirajnews.com, merupakan media alternatif guna mengimbangi penguasaan opini global yang dikuasai atau dipengaruhi Zionis dan melawan pemberitaan negatif tentang dunia Islam oleh media media Barat yang dikuasai Zionis.

Media media utama barat yang dikuasai modal Zionis  sejak lama mengontrol arus informasi global, mulai dari negara-negara Barat, hingga di Negara-negara berkembang.Tetapi dengan berkembangnya era online, kalangan pers di dunia Islam termasuk Palestina yang mendukung dan bersimpati pada perjuangan kemerdekaan Palestina juga mulai dapat mempengaruhi opini dunia.

Maka, anggapan klasik bahwa “Jika ingin menguasai dunia kuasailah minyak” saat ini tidak relevan lagi. Anggapan yang relevan adalah “jika ingin menguasai dunia, kuasailah media massa.”  Pada era kemajuan teknologi saat ini media dimaksud terutama adalah media online karena pengaruhnya yang mengglobal. Maka manuver diplomasi bagi kemerdekaan Palestina pun diharapkan akan dapat mencapai keberhasilannya kalau ditopang oleh pemberitaan media massa Islam yang efektif. Dalam kaitan inilah terletak arti pentingnya kehadiran Kantor Berita Islam MINA.

Masjid Al-Aqsa Dalam Bahaya

Jumlah pemukim Yahudi dan pasukan militer serta badan intelijen Israel yang telah menyerbu dan menodai Masjid Al-Aqsa, telah meningkat pada tahun 2012. Dalam sebuah laporan statistik yang telah disiapkan oleh tim dari Yayasan Al-Aqsa untuk Wakaf dan Warisan (al-Aqsa Foundation for Waqf and Heritage) serta Yayasan Pembangunan al-Aqsa dan tempat-tempat suci (Foundation for Construction of al-Aqsa and Holy Sites), menyatakan hampir 11 ribu pemukim Yahudi dan militer Israel telah menyerbu Masjid Al-Aqsa selama tahun 2012.

Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2011, dimana pemukim Yahudi dan tentara Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa mencapai angka lima ribu. Laporan itu juga menyebutkan berbagai bentuk serangan yang meningkat saat “hari libur Yahudi” dengan catatan para pemukim yahudi secara sengaja melakukan ritual Alkitab dan Talmud selama penyerbuan di Masjid Al-Aqsa itu. Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds adalah satu kesatuan. Al-Quds meliputi seluruh tembok yang mengelilingi kompleks Masjid Al-Aqsa. Saat ini Al-Quds berada di bawah penjajahan Israel yang memulai penjajahannya atas Palestina sejak 1948 lalu.

Pada 2012, penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsa telah dilakukan para pemimpin Zionis Israel. Penyerangan itu disertai dengan usulan untuk membagi Masjid Al-Aqsa menjadi milik Muslim dan Yahudi. Pihak berwenang Israel dan pemukim Yahudi juga terus menerus menyelenggarakan konser musik Talmud Anglo-Israel di dekat Masjid Al-Aqsa dengan slogan mempercepat pembangunan sinagog. Menurut laporan itu, selama tahun 2012, penjajah Zionis Israel telah sengaja membiarkan sekitar 300 ribu wisatawan asing untuk memasuki Masjid Al-Aqsa tanpa memperhitungkan kesucian tempat mi’rajnya Nabi Muhammad SAW yang bersejarah bagi umat Islam.

Masjid Al-Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat muslim, hal ini berkaitan dengan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dimana Nabi Muhammad SAW naik ke Sidaratul Muntaha melalui tempat itu.  Sementara itu, Syeikh Raid Shalah, pemimpin gerakan Islam di wilayah Palestina tahun 1948 mengatakan, penjajahan yang dilakuka Zionis Israel itu bertujuan untuk meningkatkan serangannya terhadap Al-Quds (Yerusalem) pada umumnya dan Masjid pada khususnya.

“Penjajahan itu dilakukan dengan mengintensifkan serangan ke Masjid Al-Aqsha dan melakukan ritual doa Talmud di dalamnya,” tegas Syeikh Raid Shalah yang dikutip Palestinian Information Center (PIC) yang diterima Mi’raj News Agency (MINA), Kamis dini hari (17/1). Dia menekankan, Israel berupaya untuk membagi Masjid Al-Aqsha seperti yang terjadi di Masjid Ibrahimi di al-Khalil, Hebron, Palestina.

DEATH AND DESTRUCTION IS THE LEGACY OF ZIONISM:

The Zionists are terrorizing and torturing Palestinians as well as committing Genocide against the Palestinians, creating Palestinian Holocaust, stealing their lands and properties as well as destroying their homes on daily basis with the US full support (financially, economically, politically and militarily) to the tune of three to five billion dollars a year, while at the same time, they continue to complain to the world especially the Washington regime and the US-led western civilization regimes — their captive markets for their propaganda stuffs — that the Palestinians are terrorists!

(MENYEBABKAN KEHANCURAN DAN KEMATIAN DIMANA MANA MERUPAKAN WARISAN BUDAYA ZIONISME

Zionis menteror dan menyiksa warga Palestina serta melakukan Genosida terhadap warga Palestina, menciptakan Holocaust Palestina, mencuri tanah mereka dan harta milik mereka  serta menghancurkan rumah dalam kegiatan mereka setiap hari dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat  (secara finansial, ekonomi, politik dan militer) dengan nilai  berkisar antaratiga hingga lima miliar dolarAmerika  per tahun, sementara pada saat yang bersamaan, mereka terus menerus mengeluh kepada dunia terutama rezim Washington dan para pimpinan rezim di Negara Negara Baratlainnya  — yang merupakanpasarutama produk produk propaganda mereka –bahwaorang orang Palestina adalah teroris!).

An Anti-Zionist Israeli activist Gilad Atzmon says: “ZIONISM is racist. Being a fundamentalist political movement, ZIONISM is not categorically different from NAZISM. Only when we understand ZIONISM in its racist context will we begin to comprehend the depth of its atrocities. If Israel won’t stop itself. Humanity will eventually unite against this disgraceful state!”

(Seorang aktivist Anti-Zionis Israel Gilad Atzmon mengatakan: “Zionisme adalah rasis. Sebagaisebuah gerakan politik fundamentalis, Zionisme secara kategoristidak berbeda dari Nazisme.  Hanya ketika kita memahami Zionisme dalam konteks rasis yang lebih mendalam  baru kita mulai memahami kedahsyatan kekejamannya . Jika Israel tidak berhenti sendiri melakukan kejahatan-kejahatannya. Masyarakat dunia atas dasar kemanusiaan akhirnya akan bersatu melawan keadaan (kejahatan Zionis Yahudi) yang memalukan bagi kemanusiaan itu! “)

Israel is a deadly AND murderous society!

“Though it is certain that there is no ethnic or racial continuum between the Biblical Israelites and the Khazarians who lead the Jewish state and its army, the similarities between the murderous enthusiasm described in Deuteronomy and the current string of Israeli lethal actions cannot be denied. Israel is a murderous society not because of any biological or racial lineage with its imaginary ‘forefathers’. Israel is deadly because it is driven by a fanatical tribal Jewish ideology and fueled by a psychotic merciless Biblical poisonous enthusiasm.” – Gilad Atzmon, an Anti-Zionist Israeli activist.

(ISRAEL ADALAH SUATU MASYARAKAT BERBAHAYA DAN MEMATIKAN!

“Meskipun dapat dipastikan bahwa tidak ada hubungan kelanjutan etnis atau ras antara bi Israel yang diceriterakan dalam kitab kitab suci  dan bangsa Khazarians yang memimpin  negara Yahudi dan tentaranya, kesamaan antara antusiasme pembunuh yang dijelaskan dalam Buku Deuteronomy (buku ke-5 dari Bible berbahasa Yahudi) dan sejumlah  tindakan Isreal yang mematikan saat ini tidak bisa dipungkiri. Israel adalah sebuah masyarakat pembunuh bukan karena keturunan biologis atau ras dengan imajiner ‘nenek moyang’ Israel yang mematikan tetapi karena didorong oleh ideologi Yahudi fanatik kesukuan dan didorong oleh antusiasme psikotik tanpa ampun yang beracun dari Talmud, ” kata Gilad Atzmon, seorang aktivis Anti-Zionis Israel.)

But facts speak for themselves correctly and objectively that the Zionists are experts at propaganda, disinformation, denying facts and outright lying.

(Tapi fakta fakta berbicara sendiri dengan benar dan obyektif bahwa kaum Zionis merupakan/terdiri atas para ahli dalampropaganda, disinformasi (penyimpangan informasi),  menyangkalterhadap fakta/kenyataan danberbohong secara terang terangan.) Mereka (kaum Zionist) menghayati dan setia melaksanakan hal tersebut  karena hal itu merupakan motto negara dan terutama badan intelijennya sendiri, Mossad: “By Way of Deception” (Dengan CaraPenipuan).

Al-Aqsa Haqquna

Al-Aqsa dan sekitarnya merupakan hak umat Islam dari masa ke masa. Banyak teks autentik yang menunjukkan bahwa umat Islam adalah pemilik sah Al-Aqsha. Al-Aqsha adalah Kiblat pertama Umat Islam dan tempat tujuan Isra’ serta awal Mi’raj Nabi Muhammad SAW hingga ke Sidratul Muntaha. Allah SWT menegaskan dalam Kitab-Nya yang terjaga, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Al Qur’an, Surah Al-Isra’ [17] : 1).

Di Al-Aqsha dan sekitarnya pula para Nabi yang mengusung ajaran Tauhid banyak diturunkan. Sehingga Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya diberkahi Allah SWT. Sementara Rasulullah SAW menegaskan bahwa Al-Aqsha merupakan satu dari tiga tempat yang ditegaskan untuk diziarahi Umat Islam, Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan, “Perjalanan tidak boleh benar-benar dilakukan kecuali ke tiga masjid saja, yaitu Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjil Aqsa.”

Sikap dan Tindakan Zionis Israel

Awal Ramadhan lalu Jaksa Agung Israel Yehuda Vainshtein mengeluarkan pernyataan yang mengagetkan umat Islam di seluruh dunia. Betapa tidak! Dia menegaskan bahwa Masjid Al Aqsa di Palestina dan wilayah sekitarnya (Al Quds) adalah bagian tak terpisahkan dari tanah Israel. Pernyataan resmi pihak Israel itu mendapat kecaman dari berbagai tokoh dunia Islam, termasuk dari Koordinator “Global March to Jerusalem” (GMJ) yang juga Duta Besar Palestina pertama untuk Indonesia, Dr Ribhi Halloum. Ia meminta rakyat Indonesia mewaspadai pengrusakan serius Masjid Al Aqsha menyusul keluarnya pernyataan Jaksa Agung Israel itu.

Dr Ribhi menyampaikan seruannya via email kepada Imam KH Muhyiddin Hamidy, pimpinan Jamaah Muslimin (Hizbullah) dan Pembina Utama jaringan Pesantren Al Fatah, sekaligus Pembina Aqsa Working Group (AWG) yang mensponsori Konferensi Internasional bagi Pembebasan Al Quds dan Palestina di Bandung pada 4-5 Juli 2012.

Mengenai perkembangan terakhir di Palestina, Imam Hamidy mengecam keras pernyataan Jaksa Agung Israel yang mengklaim kepemilikan Israel atas Masjid Al-Aqsa dan daerah sekitarnya itu. Pernyataan provokatif tersebut dinilainya sebagai tindakan nyata Yahudisasi kawasan Masjid Al Aqsa dan sekitarnya.

Klaim Israel itu dinilai sangat mencederai dan menodai kesucian Masjid Al Aqsa, kiblat pertama ummat Islam dan tempat Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Klaim tak berdasar itu juga secara nyata melanggar ketentuan kawasan Al Aqsha sebagai warisan dunia yang dilindungi Badan Perserikatan Bangsa Bangsa membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO).

Kiblat Pertama

Masjid Al Aqsa adalah salah satu dari sekian banyak situs suci kaum Muslimin, dimana ia merupakan kiblat pertama dalam Islam dan menjadi masjid kedua yang dibangun setelah Masjidil Haram serta masjid ketiga yang terpenting dan utama setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid Al-Aqsa terletak di negeri tua di kota Al Quds Palestina.

Al Aqsa juga merupakan salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk di kunjungi sebagaimana disebutkan dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhori-Muslim yang artinya: “Janganlah kalian bersusah payah untuk melakukan perjalanan kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram (di Mekkah), Masjidku ini (An-Nabawi di Madinah), dan Masjidil Aqsa di Palestina.”

Sementara itu Imam Masjid Al-Aqsa Dr. Ali Al Abbasy pada Konferensi Internasional bagi Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung pada 5 Juli 2012 mengingatkan arti pentingnya Masjid Al-Aqsa, yakni bahwa masjid tersebut dibangun 40 tahun setelah pembangunan Masjidil Haram di Makkah atau masjid kedua yang dibangun di bumi ini. Masjid Al Aqsa adalah kiblat pertama kaun muslimin, di mana Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjadikannya sebagai qiblat mereka dalam jangka waktu sekian lama sampai kemudian Allah memerintahkannya untuk berpindah kiblat ke arah Masjidil Haram. “Bukankah ini merupakan isyarat agar kaum Muslimin tahu betapa tingginya nilai masjid ini?” kata Imam Al Abbasy.

Nabi Muhammad SAW, menurut Imam Masjid Al Aqsa pernah bersabda yang artinya: “Shalat di Masjidil Haram pahalanya adalah seperti shalat seratus ribu kali, dan shalat di masjidku ini (Masjid An-Nabawi) pahalanya seperti shalat seribu kali, dan shalat di Masjid Al Aqsa pahalanya seperti shalat lima ratus kali.”  “Terkait dengan Masjid Al-Aqsa, Allah SWT menambahkan firmanNya dengan kalimat `Yang Kami berkahi di dalamnya’. Ini merupakan isyarat yang agung agar ummat Islam tahu bahwa Masjid Al-Aqsa, Al Quds, dan Palestina seluruhnya adalah milik ummat Islam,” kata Imam Al-Abbasy.

Ia juga menjelaskan, Al Quds dan Palestina berada dibawah kepemimpinan kaum Muslimin sejak dibebaskan oleh Umar bin Al Khatthab hingga tahun 1948 Masehi atau hampir 1.300-an tahun, selain 70 tahun saja dimana dirampas oleh kaum Salib, lalu berhasil direbut kembali oleh Sholahuddin Al Ayyubi.

Al Aqsa telah dipilih Allah untuk menjadi simbol bagi risalah Islam, sebuah risalah yang menutup risalah-risalah terdahulu, sedangkan umat Islam beriman kepada seluruh Nabi dan menganggap pengagungan dan penghormatan terhadap mereka sebagai bagian dari rukun Islam.

“Maka, kedamaian di Palestina bahkan di seluruh Timur Tengah tidak akan pernah tercipta kecuali dengan kembalinya hak umat Islam kepada pemiliknya,” demikian Imam Masjid Al Aqsa yang sempat mengunjungi Pesantren Al Fatah di Cileungsi Bogor usai menghadiri Konferensi Internasional bagi Pembebasan Al Quds dan Palestina di Bandung pada Juli 2012.

Membela dan Membebaskan Al-Aqsa dengan 140 Cara

Masjid Al-Aqsa, kiblat umat Islam pertama yang berada di jantung kota Al-Quds (Jerusalem) hingga masih dalam kekuasaan penjajah Israel. Bukan hanya dikuasai, Israel berniat meroboh masjid ini dan akan dibangun di reruntuhannya kuil Solomon. Karena itu, kini melakukan penggalian di bawah masjid ini dengan tujuan merobohkan secara pelan-pelan.

Adalah kewajiban umat Islam untuk mengembalikan masjid suci ini ke pangkuan Islam, sebagaimana dulu Solahuddin Al-Ayyubi mengembalikannya dari kekuasaan kaum Salib. Pada hakikatnya setiap Muslim secara personal memiliki kewajiban mengembalikannya, lebih-lebih lagi secara komunal.

Keterangan yang diperolah dari Spirit Islam menyebutkan ada 150 cara mengembalikan Al-Aqsa yang pernah dirumuskan oleh Syekh Salman Fahd Al-Audah yang pernah disampaikan dalam TV Almajd dengan judul “150 Cara Membela dan Menolong Al-Aqsa”.

Tentu 150 ini tidak membatasi. Masih ada banyak cara mungkin yang bisa dilakukan oleh siapapun sesuai dengan kemampuan dan bidangnya. Namun karena menurut saya sebagiannya tumpang tindih, maka saya berusaha meringkasnya menjadi 140.

 Peran Personal

1. Senantiasa berdoa kepada Allah agar menolong pejuang-pejuang Palestina mempertahankan Al-Aqsa dan menjaganya.
2. Memperbaiki diri terus menerus.
3. Setiap orang yang beramal dan bekerja untuk kemajuan umat maka dia memiliki saham membebaskan Masjid Al-Aqsa.
4. Bersabar.
5. Palestina bagian dari permasalahan umat, maka setiap orang yang memiliki peran dalam kebangkitan umat adalah bagian dari solusi.
6. Menghadiri dan aktif dalam momen dan kegiatan yang peduli dengan Palestina dan isu Al-Aqsa.
7. Mempelajari bagamana terjadi kekalahan umat Islam.
8.Tetap optimis apapun yang terjadi.
9. Memperbarui harapan dan lebih banyak melihat potensi untuk maju.
10. Membebaskan jiwa dan diri dari penjajahan hawa nafsu.
11. Ikhlas dan terus mendekatkan diri kepada Allah.
12. Memperbanyak istigfar.
13. Menjauhi maksiat.
14. Menolong agama Allah dengan mendahulukan kehendak-Nya dan menjauhi murka-Nya
15. Dzikir kepada Allah.
16. Meyakini bahwa setiap orang bertanggungjawab di hadapan Allah.
17. Tidak meremehkan apa yang dikerjakan oleh orang lain.
18. Merasakan empati dan simpati terhadap apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kita dengan ruh dan jiwa.
19. Menghadirkan niat yang tulus selalu untuk membela dan menolong Masjid Al-Aqsa.
20. Membicarakan masalah Al-Aqsa dalam pertemuan rutin minimal 5 menit setiap bulan.
21. Menjaga persaudaraan Muslim.
22. Menjaga shalat jamaah di Masjid.
23. Membacara surat Al-Isra dan mendengarkannya.
24. Mengetahui siapa musuh kita sebenarnya; yakni zionis Israel. Bacalah buku tentang zionis Israel.
25. Membuat catatan introspeksi diri.

Peran Perempuan

1. Mengorbankan diri dan anak-anak demi menebus Al-Aqsa.
2. Mengokohkan dan mendorong anak-anak dan keluarga untuk menempuh jalan membebaskan Al-Aqsa.
3. Membela orang yang menjadi korban dalam membela Al-Aqsa.
4. Mendidik anak-anak untuk cinta Allah dan taat kepada-Nya serta menanamkan ketakwaan dalam hati mereka.
5. Mendidik mereka untuk cinta jihad dan mati syahid di jalan Allah.
6. Melatih mereka untuk sabar dan tahan banting.
7. Mengirim surat dukungan dan semangat kepada saudara-saudara kita di Palestina.

Peran Keluarga dan Komunitas

33. Ibu-ibu harus mentalqin (menuntun) anak-anak mereka untuk cinta Allah dan Rasul-Nya dan cinta Al-Aqsa.
34. Jadikan liburan panjang bernuansa Palestina kemudian jadikan sebagai program kerja yang nyata.
35. Boikot semua jenis produk Israel dan perusahaan serta Negara yang mendukung mereka.
36. Membentuk komunitas pembelajar yang aktif.
37. Membentuk kelompok, group, lembaga dan forum khusus membela isu Palestina melalui internet.
38. Menguasai informasi yang terpercaya soal isu Palestina dan mengembangkannya secara sejarah dengan mengembangkan kemampuan dialog dan berdebat dengan baik.
39. Jika Anda bisa menjadi seorang diplomat luar negeri maka itu sangat baik.
40. Mengikuti perkembangan isu melalui internet terkait isu Palestina.
41. Mengikuti perkembangan isu Palestina di media-media asing.
42. Aktif dalam seminar dan acara terkait Palestina.
43. Lanjutkan semangat perjuangan Palestina kepada generasi dan anak-anak kita.
44. Tidak membela orang-orang yang membiarkan Palestina.
45. Palestina adalah permasalahan umat, maka itu harus ditanamkan dalam hati anak-anak kita.
46. Menjelaskan kepada anak-anak tentang tarbiyah dan pendidikan yang dialami oleh anak-anak yang berjuang mengusir penjajah Israel dengan batu.
47. Memberikan jaminan dan bantuan kepada anak-anak yatim di Palestina.
48. Mengalokasikan 10 menit dalam pertemuan keluarga untuk membicarakan Al-Aqsa.
49. Menyisakan anggaran sehari saja dalam sebulan kepentingan Palestina.
50. Mainan anak-anak sebagiannya haruslah gambar atau miniatur masjid Al-Aqsa yang menjelaskan batas, dan bahwa Qubah Shakrah adalah bagian dari Masjid Al-Aqsa.
51. Membuat perpustakaan kecil yang berisi buku-buku, tabloid, dan gambar-gambar Masjid Al-Aqsa.
52. Menjaga anak-anak dari pengaruh obat dan minuman keras atau yang bisa merusak otak mereka.
53. Membuat tabungan (celengan) dengan diberi nama “tabungan Al-Aqsa”.
54. Mengingatkan anak-anak tentang keutamaan Masjid Al-Aqsa dari ayat-ayat Al-Quran dan hadits nabi.
55. Menambahkan kata-kata atau ucapan selamat dengan kata-kata tentang Masjid Al-Aqsa dalam kartu lebaran, ulang tahun di Palestina, undangan pribadi, dan ucapan selamat di Koran dan media.
56. Mengajarkan nasyid-nasyid tentang Al-Aqsa kepada anak-anak.

Peran Praktisi Pendidikan

57. Senantiasa menghidupkan Al-Aqsa dan Palestina dalam diri pelajar, melibatkan mereka dalam pembicaraan tentang Al-Aqsa dan penderitaannya, dan memotivasi mereka berfikir dan peduli dengannya.
59. Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk bicara dan menulis tentang Al-Aqsa melalui pelajaran mengarang dan pidato atau orasi di sekolah-sekolah.
60. Pelajaran melukis Al-Aqsa dan melatih anak-anak melakukannya sebelum mereka besar.
61. Majalah dinding mengangkat tema Al-Aqsa.

Peran Media Massa

62. Mempublikasikan berita-berita seputar Al-Aqsa dan tindakan penistaan Zionis Yahudi terhadapnya, baik dalam siaran langsung, baik melalui radio, televise dan forum-forum dan jejaring social di internet.
63. Menyebarkan kaset dan CD Islam yang berbicara tentang Al-Aqsa dan Palestina.
63. Terlibat dalam mempublikasikan gambaran kejadian di Palestina kepada seluruh dunia.
64. Menggelar kampanye dan propaganda kekejaman Israel terhadap Al-Aqsa kepada dunia.
65. Membentuk lembaga media Islam untuk memblowup permasalahan Al-Aqsa kepada dunia.
66. Media massa berperan dalam menggalang dukung politik dan opini publik internasional dan lokal untuk kepentingan Al-Aqsa.
67. Membuat sebuah stasiun televisi pemberitaan internasional berbahasa Inggris yang bertujuan menyampaikan suara dan opini umat Muslim kepada dunia.
68. Menulis atau menyebarkan artikel dan laporan investigasi media yang didukung dengan dokumentasi gambar dan bukti nyata yang menggambarkan derita Masjid Al-Aqsa.
69. Berhati-hati dengan istilah-istilah; terorisme, perlawanan, bintang David, tembok ratapan, negara Israel dan memahami maknanya dengan benar.
70. Menerbitkan dan mendokumentasikan kaset dan CD-CD audio visual tentang Masjid Al-Aqsa.
71. Meliput dan memberikan kondisi tawanan Palestina dan penderitaan mereka di penjara Israel.

Peran Budayawan dan Sastrawan

72. Mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bisa berperan dalam masalah Palestina.
73. Menciptakan kesadaran politik dan kepedulian dalam diri umat Islam non Arab seperti bangsa Kursi, Persia, dan lain-lain. Mereka hanya menyadari bahaya perpecahan umat Islam.
74. Membentuk koalisi Islam yang terdiri dari tokoh umat untuk mengikuti perkembangan Al-Aqsa dan Palestina dan meresponnya.
75. Menulis artikel dan kolom tentang Palestina dan apa yang terjadi secara khusus dengan Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds di koran dan media massa.
76. Menulis buku-buku ensiklopedia tentang Masjid Al-Aqsa yang didukung dengan dokumentasi dan data-data sejarah, masa kini dan yang akan datang.
77. Menghimpun kerja-kerja yang ada untuk Palestina menjadi kerja sistematis.
78. Mengefektifkan aksi perlawanan politik dalam setiap level.
79. Menghadang media barat dan Israel dan mengcounter berita-berita miring mereka dan batil terkait Masjid Al-Aqsa.
80. Menulis puisi dan prosa di majalah-majalah Islam dan website-website tentang Masjid Al-Aqsa.

Peran Imam, Khatib, Dai dan Kaum Reformis

81. Menyiapkan khutbah dan menyamapaikan ke masjid-masjid serta dibagikan kepada imam-imam masjid. Kelompok ini memiki peran penting dalam menghasung perasaan umat Islam dengan kuat.
82. Menghasung manusia untuk terlibat dalam menjaga tempat suci-tempat suci Islam.
83. Menghadirkan teladan-teladan dari pahlawan Islam dalam membela agama dan Al-Aqsa.
84. Berdakwah menyatukan barisan umat dan usaha mereka.
85. Memperhatikan amal-amal hati untuk menguatkan usaha.
86. Menguatkan ikatan sosial masyarakat; menyebarkan salam, saling menasihati, menjauhi perpecahan dan perbedaan.
87. Memahami Islam dengan benar dan menerapkannya.
88. Menghidupkan dan mengefektifkan peran masjid.
89. Membuat sudut perpustakaan kecil khusus tentang Al-Aqsa.
90. Mimbar kita harus menjadi seperti mimbar masjid Al-Aqsa dan podium-podium di Al-Quds.

Peran Pengguna Internet

91. Membuat website khusus tentang Al-Aqsa.
92. Membuat flash dan slide dengan berbagai bahasa dan terlibat dalam diskusi di web-web barat dan forum-forum mereka.
93. Membuat aplikasi mobile yang bisa mendukung masalah Palestina.
94. Mempublikasikan nama-nama syuhada dan aksi-aksi heroik mereka.
95. Membuat sebuah dokumentasi yang bisa diupdate melalui internet terkait semua kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina dan Al-Quds khususnya.
96. Alangkah kreatif jika ada game yang menggambarkan perjuangan seorang anak Palestina menghadapi berbagai rintangan hingga akhirnya bisa shalat di masjid Al-Aqsa.
97. Memanfaatkan berbagai situs jejaring social, mesangger untuk mendiskusikan Masjid Al-Aqsa.
98. Memanfaatkan email dan mailing list untuk menyampaikan laporan dan berita serta seruan terkait Al-Aqsa dan Palestina.
99. Menyebarkan artikel dan kolom bernas tentang Al-Aqsa melalui dunia maya.
100. Menyebarkan SMS tentang Al-Aqsa untuk mengingatkan kewajiban terhadap Masjid Al-Aqsa.
101. Backround desktop computer Anda berupa Masjid Al-Aqsa untuk mengingatkan permasalahan utama Anda.
102. Isikan feed-feed di browser dari situs-situs yang memberikan Al-Aqsa.
103. Membuka situs-situs internet yang berkenaan tentang Masjid Al-Aqsa dan mengenalnya dengan baik.

Peran NGO dan Asosiasi Profesional

104. Membentuk komisi khusus yang akan memberikan solusi-solusi terkait Palestina, terlepas dari kemungkinan penerapannya. Sebab impian hari ini adalah realita esok.
105. Mengadakan pameran-pameran Al-Aqsa, baik khusus atau mengikut kepada pameran buku atau lainnya.
106. Membuat poster, pamflet, stiker Al-Aqsa dan Palestina dengan jargon dan kata-kata menarik.
107. Bekerjasama dengan organisasi, termasuk organisasi Yahudi yang menentang apa yang dilakukan oleh orang zionis Israel terhadap Palestina. Bahkan sebagian organisasi berbasis yahudi juga menentang pendirian Negara Israel. Termasuk dengan organisasi HAM berbasis Kristen yang menentang Israel.
108. Mendirikan komite khusus advokasi Al-Aqsa, lembaga atau badan bantuan untuk Palestina.
109. Melakukan tuntutan kepada tokoh atau pihak-pihak pemerintah atau lainnya yang membantu Israel dalam menistakan tempat suci Islam.
110. Mengungkap rencana dan konspirasi musuh-musuh Islam.
111. Melakukan korespondensi dan mendorong pejabat-pejabat di Negara Arab dan Islam agar membela Al-Aqsa dalam bidang politik, termasuk di kancah dunia internasional.
112. Menggelar seminar untuk membela Palestina.
113. Mengadakan pameran dan karnaval atas nama Al-Aqsa.
114. Ikut andil dalam perlawanan atas penjajah Israel dengan melakukan persiapan untuk melakukan jihad pandang.
115. Jihad memiliki pengertian umum. Bukan hanya di medan pertempuran. Jihad juga bermakna menegakkan agama Allah, berdakwah, menggunakan kekuasaan untuk kepentingan Islam, melakukan reformasi, jihad ilmu, harta dan jiwa.
116. Setiap orang harus menjadi bagian dari Shalahuddin Al-Ayyubi dalam membebaskan Al-Aqsa, sesuai dengan kemampuannya.
117. Mengarahkan dan mendewasakan perjuangan perlawanan. Bukan hanya menyuarakan “saya ingin mati syahid di Palestina” namun juga harus ada suara “saya ingin membebaskan Palestina”.
118. Memperluas perlawanan ke level dunia terhadap system yang dzalim yang membela penjajah Israel.
119. Mendukung kelompok perlawanan di Palestina.

Peran Ekonomi dan Perdagangan

120. Boikot produk-produk Israel dan pendukungnya. Kita tidak akan mati jika tidak menggunakan atau mengkonsumsi produk-produk mereka. Harus ada data berapa kerugian mereka dengan boikot yang kita lakukan.
121. Berusaha mencari rizki halal.
122. Bank-bank di seluruh dunia Islam harusnya memiliki rekening khusus untuk umat Islam di Palestina, nomer rekeningnya harus selalu ditayangkan di televisi. (sayang Amerika melakukan pemblokiran terhadap rekening-rekening yang diduga digunakan untuk organisasi teroris, menurut mereka).
123. Senjata boikot harus dipromosikan dan dipropagandakan di internet.

Peran Warga Palestina Sendiri

124. Biasakan diri dan keluarga Anda untuk melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa, minimal sekali sepekan.
125. Bisa jadi anda bukan yang membebaskan Al-Aqsa, tapi bisa jadi anda adalah ayahnya, atau ibunya. Maka ajarkan keprajuritan kepada anak-anak Anda, ceritakan tentang Al-Aqsa dan rencana makar yahudi.
126. Menanamkan dalam diri generasi kita bahwa musuh umat Islam sangat membenci kita. Karena itu dalam diri mereka harus juga ditanamkan spirit melawan dan kemarahan serta membenci mereka bukan kepada person namun kepada orang yang merampas tanah suci di Palestina.
127. Shalat di Masjid Al-Aqsa.
128. Melakukan penjagaan bergiliran di perbatasan Palestina.
129. Menyisihkan sebagian rizki harian untuk mendukung proyek-proyek di Al-Aqsa.
130. Mendukung para pejuangan di perbatasan.
131. Menyatukan barisan.
132. Memperbaiki rumah tangga.

Peran Pemerintah

133. Membentuk dan mendorong prakarsa terkait dengan pembelaan terhadap Al-Aqsa.
134. Menyatukan sikap membela Al-Aqsa.
135. Menjadikan Al-Aqsa, Al-Quds dan Palestina adalah bagian strategi yang tidak bisa ditawar menawar harus diperjuangkan.
136. Mengefektifkan aksi boikot produk yahudi dan para pendukungnya.
137. Mendukung usaha membela Al-Aqsa di forum internasional.
138. Mendukung perjuangan Palestina dengan harta dan sikap nyata.
139. Memahami kondisi trategis bangsa Palestina dan menunjukkan kepedulian dengan membentuk komite, badan dan yayasan solidaritas Palestina dan menggelar konferensi dan seminar yang didukung pemerintah secara serius membahas masalah ini.
140. Membantu warga pengungsi Palestina di kamp-kamp di setiap tempat dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan kemanusiaan. (Spirit Islam)

Bagaimana Kondisi Terakhir Masjidil Al-Aqsa?

Masjidil Al-Aqsa dalam kondisi yang semakin kritis. Israel sudah selesai membuat terowongan besar di bawah Masjid. Dipastikan ketika ada gempa bumi atau gempa lainya (gempa buatan manusia), masjid Al-Aqsa akan rubuh dengan sendirinya. Mereka ingin memperlihatkan kepada masyarakat internasional bahwa bencanalah yang menyebabkan robohnya masjid, bukan oleh Israel.

Para ahli memperingatkan tentang adanya skema dari kaum Zionis untuk menciptakan sebuah gempa buatan yang dirancang untuk merobohkan masjid Al-Aqsa. Para ahli menekankan bahwa Israel sudah mengungkapkan rencananya tersebut di televisi dan artikel surat kabar yang tidak terhitung jumlahnya mengenai penghancuran Al-Aqsa dengan cara menciptakan gempa buatan.

Dalam rencananya, Israel akan menciptakan gempa buatan melalui penanaman bom di sebelah barat Negev, di sebuah laut di Eilat, kemudian orang-orang akan merasakan getaran dari ledakan tersebut, lalu para ilmuwan memberikan keterangan, sementara Israel menyatakan bahwa ada “gempa bumi” melanda daerah tersebut dan menyebabkan atap-atap bangunan menjadi runtuh. Para ahli menambahkan: “Ada kemungkinan Israel menggali jalur terowongan lebih banyak di bawah areal Masjidil Al-Aqsa.”

Israel sekarang meningkatkan pengalian dan pembangunan terowongan dibawah masjid Al-Aqsa dengan tujuan utama yang sangat jahat, yaitu agar fondasi Al-Aqsa menjadi rapuh dan setiap saat siap runtuh,” Ditekankan bahwa gempa/getaran sekecil apapun akan sedikit menenggelamkan masjid. Ditambahkan lagi, bahwa Israel tidak akan menunggu hingga terjadi gempa bumi sungguhan, untuk mempercepat proses penghancuran Al-Aqsa, Israel sudah merancang gempa bumi buatan dan untuk segera menghancurkan masjid Al-Aqsa, dengan mengambil kesempatan ditengah lemahnya persatuan bangsa Arab dan diamnya mereka terhadap penggalian yang dilakukan oleh tangan-tangan terkutuk Yahudi Israel di kompleks Al-Aqsa.

Para ahli memandang penggalian di sekitar kompleks masjid Al-Aqsa tersebut sebagai skema licik Israel untuk melenyapkan Al-Aqsa, yang merupakan tempat suci ketiga bagi umat Muslim ini. Nabi Muhammad SAW berkata: “Jika salah satu dari kalian melihat sesuatu yang jahat ia harus mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak bisa, ia harus berbicara menentang hal itu, dan jika dia juga bahkan tidak bisa melakukan itu,  ia setidaknya harus membenci dalam hatinya, ini merupakan bentuk selemah lemahnya iman”-. (Sahih Muslim).

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Marilah kita bertindak mulai hari ini, jam ini dan detik ini juga untuk berjuang membebaskan Mesjid Al-Aqsa dari Zionis Yahudi: melalui dak’wah (bagi para Ustadz dan Alim Ulama, pemberitaan (bagi para insan pers baik jurnalis maupun pemilik perusahaan media) dan terutama memberikan donasi keuangan (bagi para dermawan) Donasi dapat disalurkan melalui Mi’raj News Agency (MINA).

Sebaiknya kita semua menjadi dermawan dimulai dari seribu, sepuluh ribu, seratus ribu, satu juta, seratus juta, satu miliar rupiah dan seterusnya semampu masing masing. Kalau kita lihat penduduk Indonesia pada saat ini yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa dan dari jumlah tersebut sekitar 70 persen saja yang tergerak hatinya untuk memberikan donasi mendukung perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan kemerdeaan Palestina, maka kalau sudah dikonversikan ke dolar AS akan terkumpul jutaan bahkan miliaran dola AS. Wallahu a’lam bish shawab.(T/HSH/E1/R2).
 

*Syarif Hidayat adalah Editor Mi’raj News Agency (MINA)

Email       : [email protected]
: [email protected]
Website  : http://syahidpeace.com

Wartawan: Admin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0