Potensi Pariwisata Taiwan Sebagai Destinasi Ramah Muslim Pilihan Milenial

(Foto: Abdullah/MINA)

Jakarta, MINA – Pusat Informasi Pariwisata (Taiwan Tourism Information Center) di Jakarta sekali lagi memperkenalkan potensi utama yang akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia, khususnya para wisatawan milenial.

Acara bertajuk “Taiwan Destinasi Wisata ,” ini berlangsung pada Rabu (16/10) di Union Space Jakarta dengan mendatangkan narasumber untuk berbagi pengalaman mereka selama di Taiwan, yakni para influencer milenial seperti Aiman Ricky, Adityo Suryo Saputro, Nessa Salvyana, dan Richa Etiqa Ulhaq.

Direktur Taiwan Tourism Intormation Center di Jakarta, Fanny Low menyatakan, para pelaku industri wisata di Taiwan mengaku sangat optimis bahwa potensi wisata ramah Muslim yang dipromosikan tersebut akan diminati para pelancong Indonesia.

Atas upaya pemerintah dan para pemangku kepentingan, lanjut dia, Mastercard telah menempatkan Taiwan di peringkat tiga sebagai negara yang ramah bagi pemeluk Muslim di dunia tahun 2019.

Ada sebanyak hampir 200 sertifikasi untuk restoran, hotel Muslim atau Muslim friendly yang tersebar di berbagai penjuru Taiwan.

“Kami memiliki lebih dari 200 restoran atau hotel dengan sertifikat halal. Kami bahkan memiliki rumah sakit dengan sertifikat halal juga. Kami memiliki restoran ramah, halal bagi para muslim, dan juga musholla,” ujar Fanny.

Dia mengatakan, turis Indonesia dapat dengan mudah menemukan hotel dan restoran bersertfikat halal serta masjid dan mushola dalam Bahasa Indonesia dengan mengunduh aplikasi ‘Halal Taiwan.’

Bahkan aplikasi tersebut dibuat oleh komunitas mahasiswa Muslim Indonesia di negara berjuluk Negeri Formosa yang berarti Pulau Indah itu.

Fanny juga menjelaskan, Taiwan dikenal sebagai negara yang aman dan nyaman dengan empat musim dan jarak penerbangan yang relatif singkat.

“Taiwan adalah tujuan baru terbaik bagi wisatawan Indonesia dengan hanya 4,5 jam penerbangan,” imbuhnya.

Menurut Fanny, transportasi di negara tersebut juga memiliki keamanan, kenyamanan, dan kemudahan akses yang diberikan untuk turis menjelajahi seluruh pulau. Sehingga sangat memudahkan bagi perjalanan keluarga.

“Kemudahan untuk berkunjung juga ditawarkan Taiwan dalam hal pengurusan visa,” katanya.

Negara Taiwan sekarang menyediakan visa bersyarat gratis untuk wisatawan Indonesia, yaitu bagi mereka yang telah bepergian ke Kanada, Amerika, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Eropa, dan Inggris, dapat mengajukan visa gratis ke Taiwan secara online dengan hanya menjawab 10 pertanyaan sederhana.

“Dengan berbagai kemudahan ini, Taiwan kini memiliki keunggulan yang kompetitif dibandingkan destinasi wisata Asia tainnya misalnya Hongkong, Korea, dan Jepang, di mana belanja, kuliner, dan transportasi kami jauh lebih murah,” tambah Fanny.

Untuk memudahkan masyarakat Indonesia mendapatkan informasi lengkap tentang Taiwan, Pusat Informasi Pariwisata Taiwan terletak di pusat kota Jakarta, tepatnya di
Gedung Intiland. Pusat informasi ini menyediakan buku panduan perjalanan dan layanan konsultasi.

Acara yang dihadiri para operator travel, milenial, dan awak media ini dimeriahkan dengan pengenalan teh Taiwan dan cara menyeduh teh oleh Suwarni Widjaja, ahli teh atau tea master.

Suwarni menjelaskan, tradisi minum teh di Taiwan kian diminati sebagai potensi pariwisata.(L/ABD/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)