Presiden Abbas pada Menlu. AS: ‘Pengungsian Rakyat Kami dari Jalur Gaza Akan Menjadi Nakba Kedua’

Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Ramallah, MINA – Presiden Mahmoud Abbas pada Jumat (13/10) menekankan perlunya segera menghentikan serangan Israel terhadap rakyat Palestina, melindungi mereka dan sepenuhnya menolak pengungsian warga Palestina dari Jalur Gaza.

“Ini akan menjadi Nakba (bencana) kedua bagi rakyat kami,” ujar Abbas dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Middle East Monitor melaporkan.

Abbas juga menekankan perlunya segera dibukanya koridor kemanusiaan di Jalur Gaza, untuk memungkinkan masuknya pasokan medis, air, listrik, dan bahan bakar ke warga di sana.

“Bencana kemanusiaan di Jalur Gaza karena seluruh layanan kemanusiaan di Jalur Gaza terputus serta satu-satunya pembangkit listrik ditutup oleh penjajah Pendudukan Israel,” jelasnya.

Baca Juga:  Abu Obeida: Netanyahu Pilih Bunuh Pasukannya daripada Ambil Kesepakatan

Dia menyerukan perlunya menghentikan terorisme penjajah Israel terhadap orang-orang di kota-kota, desa-desa dan kamp-kamp Palestina di Tepi Barat dan menghentikan para ekstremis Yahudi menyerbu ke Masjid suci Al-Aqsa.

Presiden Abbas menegaskan penolakannya terhadap praktik-praktik yang berkaitan dengan pembunuhan atau penganiayaan terhadap warga sipil di kedua belah pihak, dan menyerukan pembebasan warga sipil, tahanan, dan tahanan warga Palestina.

“Kami menekankan kebijakan Organisasi Pembebasan Palestina, satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina, yang menolak kekerasan dan mematuhi legitimasi internasional, perlawanan rakyat yang damai, dan tindakan politik sebagai jalan untuk mencapai tujuan nasional kita. Kebebasan dan Kemerdekaan.”

Dalam pembicaraan tersebut, beliau mendesak agar keamanan dan perdamaian dicapai dengan memberikan hak sah kepada rakyat Palestina dan menyatakan perlunya menggunakan solusi politik dan menerapkan solusi dua negara berdasarkan hukum internasional, serta kebebasan dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Palestina di negara merdekanya dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya sejak tahun 1967.(T/R5/P1)

Baca Juga:  Dua Menteri Zionis Sitegang dan Saling Serang

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf