Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pendudukan Israel telah menolak penyelenggaraan pemilihan nasional Palestina yang akan datang di Yerusalem Timur yang diduduki.
“Pemilihan tidak akan diadakan tanpa Ibu Kota yang diduduki Israel. Masalah Yerusalem adalah masalah politik dan bukan masalah teknis,” katanya di awal pertemuan pimpinan Palestina Kamis (29/4), di Ramallah.
Ia mengimbau pertemuan pimpinan itu untuk mengambil keputusan yang tepat terkait nasib negara, setelah Israel menggagalkan pemungutan suara di Ibu Kota Yerusalem yang diduduki,” kata Abbas.
Ia menyatakan, rakyat Palestina memiliki hak eksklusif atas Yerusalem Timur yang mereka peruangkani sebagai Ibu kota negara merdeka masa depan, dan bahwa rakyat Palestina memiliki hak untuk memilih dan mencalonkan diri sebagai kandidat dalam pemilihan mendatang, demikian Wafa.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Israel masih bertekad untuk tidak mengizinkan pemilihan berlangsung di Yerusalem, dan kami berulang kali mencoba mengadakan pertemuan perwakilan dan calon dari blok pemilihan (di Yerusalem), tetapi diserang pasukan Israel dan dilarang mengadakan kegiatan apapun,” tegas Abbas.
Dia melanjutkan, “Hari ini, sebuah pesan datang dari Israel dan Amerika Serikat yang menyatakan: Kami tidak dapat memberi Anda jawaban tentang Yerusalem, karena kami sibuk dengan pemilihan umum Israel.”
Abbas menolak pesan AS dan Israel sebagai tidak berdasar, dengan mengatakan: “Alasan ini tidak meyakinkan. Kami tahu bahwa keputusan Israel dikeluarkan setiap hari untuk pembangunan ribuan unit perumahan permukiman ilegal, jadi apakah menyangkut pemilihan Palestina tidak diberikan, namun proyek pemukiman ilegal selalu diberikan keputusan.”
“Kami ingin pemilu Palestina diadakan di Yerusalem seperti halnya di Ramallah, termasuk kampanye, kedatangan kandidat. Kami menyarankan agar mengirim Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat ke Yerusalem, tetapi orang Israel mengatakan kita harus mengirim pengacara untuk membelanya setelah penangkapannya,” Imbuhnya. (T/R4/P1)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)