Havana, MINA – Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengatakan pada Ahad (17/12) bahwa Amerika Serikat (AS) menggunakan hak veto pada resolusi gencatan senjata yang diadopsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dapat memperpanjang genosida di Gaza.
“Keterlibatan Amerika dalam menggunakan hak veto (memalukan) memperpanjang genosida di Gaza,” kata Presiden Canel dalam situs X, seperti dikutip Quds Press.
Kantor media pemerintah di Gaza mengumumkan sebelumnya bahwa jumlah jurnalis yang menjadi syahid, terbunuh dalam serangan tentara pendudukan Israel selama agresi terhadap Jalur Gaza telah meningkat menjadi 92 orang sejak 7 Oktober lalu.
Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Dengan membunuh jurnalis, pendudukan berupaya mengaburkan narasi Palestina dan berupaya mengaburkan kebenaran, namun mereka telah gagal total dalam mematahkan keinginan rakyat besar Palestina.”
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
“Untuk setiap jurnalis yang terbunuh di Gaza, ribuan lainnya akan menggunakan alat mulia mereka sebagai senjata untuk mengecam kejahatan Israel,” ujar Canel.
Selama 72 hari berturut-turut, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, yang mengakibatkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 18.800 orang syuhada, serta 50.897 orang terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan anak-anak. wanita.
Agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza menyebabkan kehancuran infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut sumber-sumber Palestina dan PBB.(T/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka